Dolar Anjlok Jelang Data NFP, Setelah Dua Data Tenaga Kerja DiLaporkan Memburuk
Indeks Dolar AS mengawali perdagangan Februari dizona merah setelah laporan tenaga kerja AS kembali dirilis mengecewakan sehingga menimbulkan spekulasi bahwa sentimen dapat menghapuskan optimisme the Fed baru-baru ini untuk mengabaikan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Setelah laporan ADP Employment Change AS yang dirilis mengecewakan pada Rabu (31/1), kali ini laporan klaim pengangguran AS dirilis naik melebihi ekspektasi pasar. Jumlah klaim dalam sepekan terakhir dilaporkan meningkat sebanyak 224K lebih tingggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada 213K (F) dan 215K (P).
Kedua data tersebut mendorong pelaku pasar semakin berhati-hati dan mengira apakah Nonfarm payrolls AS yang akan dirilis pada Jumat (2/2) juga cenderung mengecewakan, jika hal tersebut terjadi maka pelaku pasar dapat kembali meningkatkan taruhannya pada pemangkasan suku bunga.
Hingga jelang penutupan perdagangan Kamis (1/2) pada pukul 04:00 WIB, Dolar AS (USD) diperdagangkan turun sebanyak 44 poi natau 0.43% pada kisaran 103.08, setelah uji tertinggi 103.81 dan terendah 103.02.
Sementara itu, ditengah pelemahan Dolar AS – pasar matauang berisiko dibergerak menguat dengan pasangan GBP/USD memimpin penguatan diantaran matauang G10.
GBP/USD diperdagangkan menguat mencapai tertinggi 1.2755 setelah BoE mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah, sementara investor memperkirakan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga sekitar kuartal ketiga tahun 2024.
EUR/USD diperdagangkan menguat hampir 100 poin, setelah capai terendah 1.078 dan naik ketertinggi 1.086.
Yen Jepang bergerak turun tajam ditengah tekanan jual pada greenback dikombinasikan dengan pelemahan lebih lanjut pada imbal hasil AS. USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 146.3 setelah sempat uji terendah 145.88.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 1 Februari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.65716 , +7 / +0.11%
- EURUSD : 1.08702 , +55 / +0.51%
- GBPUSD : 1.27449 , +60 / +0.47%
- NZDUSD : 0.61383 , +23 / +0.37%
- USDJPY : 146.320 , -62 / -0.42%
- USDCAD : 1.33886 , -44 / -0.33%
- USDCHF : 0.85753 , -37 / -0.43%
- USDCNH : 7.18290 , -11 / -0.02%
Emas
Harga emas diperdagangkan melonjak tajam , mencapai tertinggi level tertinggi baru dalam awal tahun ini pada kisaran $2,065 per ons setelah Indeks Dolar AS turun tajam dan menguji support 103.00.
Diluar dugaan setelah diperdagangkan turun mencapai terendah $2,029.92, harga emas rebound dan bahkan catatkan level tertinggi baru setelah pelaku pasar kecewa dengan data tenaga kerja AS yang mengecewakan jelang data kunci Nonfarm Payrolls dan Pengangguran malam ini.
Kekecewaan muncul setelah belum 24 jam sejak pertemuan FOMC yang optimis bahwa the Fed akan mengabaikan penurunan suku bunga pada Maret, pasar justru disuguhkan dengan laporan tenaga kerja yang mengecewakan sehingga menimbulkan keraguan tentang sikap the Fed baru-baru ini.
Hingga jelang penutupan perdagangan Kamis (1/2) pada pukul 04:00 WIB, harga emas (spot) diperdagangkan sebanyak $16.05 atau 0.79% pada kisaran $2,055.0o per ons, setelah capai tertinggi $2,065 dan terendah $2,029.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan naik sekitar $5.50 atau 0.27% pada level $2,072.90 per ons, setrlah capai tertinggi $2,083 dan terendah $2,046.
Minyak
Harga minyak mentah dunia diperdagangkan turun selama sesi perdagangan Kamis (1/2) setelah laporan kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang ditengahi di Qatar.
Sebelumnya, harga minyak sempat diperdagangkan menguat pada kisaran $76.79 per barel setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Kamis mengumumkan bahwa tidak akan ada perubahan pada kapasitas produksi yang mereka umumkan, yakni sebesar 2,2 juta barel per hari pada tahun 2024.
Harga minyak berangsur melemah menyusul negosiasi gencatan senjata yang setidaknya dilakukan untuk sementara, dikabarkan hampir mencapai final ketika perwakilan dari Israel dan Hamas bertemu dengan negara-negara yang menengahi di Qatar, sehingga mendorong Minyak Mentah bergerak lebih rendah.
Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan perdagangan 1 Februari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $73.78 , -$1.94 / -2.56%
- WTI : $74.08 , -$1.77 / -2.33%
- BRENT : $78.70 , -$1.85 / -2.30%
Sentimen
Pada hari Jumat (2/2) semua perhatian diperkirakan akan tertuju pada publikasi data Nonfarm Payrolls periode bulan Januari dan data Tingkat Pengangguran AS.