Dolar Berisiko Jatuh Lebih Jauh
Indeks Dolar Amerika kembali terkoreksi tajam pada perdagangan Kamis (4/8), melemah terhadap sebagian besar saingan utamanya dan ditutup didekat level terendah hariannya. Dolar terlihat rentan kembali melemah pada perdagangan Jumat (5/8) terlebih setelah ditutup dilebih rendah setelah pembentukan candle Doji.
Meningkatnya Kekhawatiran tentang resesi di Inggris setelah Bank of England mengumumkan keputusan kebijakan moneter terbarunya dan merevisi perkiraan inflasi dalam beberapa waktu kedepan.
Dolar ditutup melemah sebanyak 63 poin atau 0.60% berakhir pada level 105.74, setelah uji tertinggi 106.51 dan terendah 105.67.
Penurunan Dolar juga dipertajam oleh laporan Klaim Pengangguran AS yang tercatat naik sebanyak 260K, lebih besar dari perkiraan 259K.
Matauang
Pasangan matauang GBP/USD diperdagangkan sangat volatile selama perdagangan Kamis (4/8) setelah Bank Sentral Inggris kembali menaikkan suku bunga. GBP/USD ditutup menguat tipiis sebanyak 13 poin atau 0.11% berakhir pada level 1.2157, setelah bergejolak pada kisaran 1.2214 – 1.2064.
Dalam kebijkan terbaru, Bank sentral sepakat untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 1,75% seperti yang diharapkan. Tetapi pembuat kebijakan merevisi perkiraan inflasi dan mengantisipasi resesi dalam lima kuartal berikutnya. BOE memperkirakan inflasi akan mencapai 9.53%, lebih tinggi dari perkiraan Mei lalu pada 6.65%. Bank of England (BoE) memperkirakan ekonomi akan memasuki resesi di Q4 dan memperkirakan resesi akan berlangsung selama 5 kuartal.
Dipasar matauang lainnya, EUR/USD ditutup menguat sebanyak 77 poin atau 0.75% berakhir pada level 1.0243, setelah uji terendah 1.0153. AUD/USD ditutup menguat sekitar 20 poin atau 0.29% berakhir pada level 0.6967, Aussie nampak sulit bergerak lebih tinggi melihat penurunan harga minyak mentah dunia pada kisaran $87 per barel semalam. Sementara USD/JPY ditutup turun sekitar 92 poin atau 0.69% berakhir pada level 132.94.
Emas
Harga emas kembali diuntungkan oleh pelemahan tajam Indeks Dolar AS. Emas diperdagangkan naik mencapai level tertinggi $1.794,91, sementara emas berjangka berhasil ditutup diatas $1,800 per ons selama perdagangan Kamis (4/8).
Investor secara luas nampaknya mengabaikan komentar Presiden Fed Cleveland Loretta J. Mester yang menyampaikan bahwa langkah-langkah pengetatan kebijakan tidak boleh dihentikan oleh The Fed tanpa mencatat tanda-tanda penurunan tekanan harga selama berbulan-bulan. Menurut Mester, the Fed harus menaikkan suku bunga di atas 4% untuk membawa inflasi kembali ke target 2%. Oleh karena itu, suku bunga harus kembali naik tahun ini dan untuk setengah tahun ke depan.
Dolar gagal memanfaatkan momentum komentar Mester karena Investor nampak berhati-hati dan akan mencoba mencerna hasil laporan sektor tenaga kerja AS yang akan dirilis malam nanti pukul 19:30 WIB.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $25.95 atau 1.45% berakhir pada level $1,790.82 per ons, setelah uji tertinggi $1,794 dan terendah $1,763. Emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sebanyak $30.50 atau 1.69% berakhir pada level $1,806.90 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Pada hari Jumat, fokus pasar global adalah pada angka ketenagakerjaan AS. Pemerintah AS akan merilis laporan Nonfarm Payrolls, yang diharapkan menunjukkan sebanyak 250K penyerapan tenaga kerja baru di bulan Juli, dengan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di kisaran 3,6%. Data akan dirilis malam ini pukul 19:30 WIB.