Dolar Dekati Level 100, Sementara Pasar Keuangan Global Lainnya Anjlok
Pasar keuangan global anjlok selama sesi perdagangan Senin (7/3), dengan perburuan safehaven dan penghindaran risiko kembali menjadi faktor pendorong utama di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Serangan terus berlanjut sepanjang akhir pekan lalu, dengan banyak korban sipil. Sementara itu, rencana larangan import minyak Rusia oleh Amerika dan Negara-Negara Barat telah mendorong harga minyak melonjak tajam, memberikan kekhawatiran lain yang lebih besar dipasar global.
Merespon serangkaian fundamental tersebut, Investor terus berburu Dolar Amerika dan Emas sebagai aset safehaven utama. Dolar ditutup menguat sebanyak 77 poin atau 0.78% berakhir pada level 99.26, setelah sempat uji 99.42 – tertinggi sejak Mei 2020.
Pasangan EUR/USD diperdagangkan anjlok – jatuh kelevel terendah baru sejak Mei 2020. EUR/USD ditutup melemah sebanyak 79 poin atau 0.73% berakhir pada level 1.0852, setelah sempat uji terendah 1.0805.
Matauang Pounds terjun kelevel terendah sejak November 2020. Merespon kenaikan harga minyak mentah dunia yang mengancam inflasi tak terkendali di Inggris. GBP/USD runtuh lebih dari 1%, sebelum akhirnya ditutup turun sekitar 130 poin atau 0.99% berakhir pada level 1.3102.
AUD/USD ditutup melemah sebanyak 57 poin atau 0.78% berakhir pada level 0.7313, setelah sempat uji tertinggi 0.7440. USD/JPY ditutup naik sebanyak 47 poin atau 0.41% melemah pada level 115.46.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, potensi terjadi rebound dipasar matauang rival utama dolar merespon hasil Pembicaraan putaran ketiga Ukraina-Rusia yang berakhir dengan “kemajuan kecil” seputar koridor kemanusiaan. Meski demikian, Rebound nampaknya akan terjadi sementara dan hanya sebagai koreksi tipis dari trend penurunan tajam dalam dua pekan terkahir.