Dolar Melemah, Tertekan Oleh Penguatan Rival Utamanya
Dolar diperdagangkan melemah tajam pada perdagangan Rabu (22/12) tertekan oleh penguatan dideretan mata uang berisiko ditengah aksi spekulasi Investor meski beberapa Negara di Dunia diantaranya Jerman, Skotlandia, Irlandia, Portugal, Belanda, dan Korea Selatan telah menerapkan kembali penguncian atau pembatasan aktivitas lainnya dalam beberapa hari terakhir.
Dolar ditinggal karena investor juga melihat resiko lonjakan kasus Omicron di AS. Disesi perdagangan Rabu (22/12) Doalr ditutup melemah sebanyak 36 poin atau 0.37% berakhir pada level $96.10, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 96.59 dan serendah 96.02. Dipasar mata uang utama lainnya, EUR/USD ditutup menguat sebanyak 48 poin atau 0.42% berakhir pada level 1.1326.
GBP/USD ditutup menguat sebanyak 84 poin atau 0.63% berakhir pada level 1.3350. Hari ini, pasar Sterling akan mencoba menunggu keputusan PM Inggris Boris Johnson seputar rencana penguncian wilayah. Sedangkan AUD/USD ditutup menguat sebanyak 60 poin atau 0.83% berakhir pada level 0.7212, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 0.7219 dan serendah 0.7120.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas mata uang global akan terfokus pada deretan data ekonomi AS diantaranya : Durable Goods Orders (20:30 WIB), Jobless Claims (20:30 WIB) dan New Home Sales (22:00 WIB). Pasar mata uang global akan memasuki puncak perdagangan dalam pekan ini, mengingat pasar akan cenderung sepi pada perdagangan Jumat (24/12) karena hampir seluruh pasar akan Libur dan sebagian ditutup lebih awal karena libur Natal 2021.