Dolar Pulih, Investor Terus Pantau Kebijakan Trump
Indeks Dolar AS bergerak naik moderat, pulih dari kerugian tajam selama dua hari perdagangan berturut-turut karena pasar terus menilai berita utama seputar kebijakan Trump 2.0 ditengah minimnya data ekonomi global.
baru-baru ini setelah Donad Trump mengumumkan pengenaan tarif sebesar 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko pada awal Februari. Presiden Trump mengungkapkan potensi bea masuk sebesar 10% pada produk dari China, mengaitkannya dengan kekhawatiran yang lebih luas tentang aliran fentanil dan menegaskan kembali bahwa negara lain mungkin juga menghadapi tarif.
Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang diperdagangkan naik sebanyak 25 poin atua 0.23% beada pada kisaran 108.24, jelang penutupan perdagangan Rabu (22/1) pukul 04:00 WIB, setelah uji tertinggi 108.26 dan terendah 107.75.
Yen Jepang diperdagangkan melemah terhadap Dolar ditengah pembahasan penerapan tarif 10% pada barang-barang China pada tanggal 1 Februari dan mengesampingkan proyeksi kenaikan suku bunga Bank of Japan pada Jumat mendatang.
Disisi lain, pasar EUR/USD juga tengah menghadapi tantangan atas kemungkinan penerapan bea pada barang-barang Eropa oleh Amerika dalam waktu dekat.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Rabu, 22 Januari 2025 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.62728 , +0 / +0.00%
- EURUSD : 1.04122 , -14 / -0.13%
- GBPUSD : 1.23172 , -34 / -0.28%
- NZDUSD : 0.56648 , -11 / -0.19%
- USDJPY : 156.538 , +105 / +0.68%
- USDCAD : 1.43849 , +67 / +0.47%
- USDCHF : 0.90651 , +10 / +0.11%
- USDCNH : 7.27600 , +160 / +0.22%
Emas
Harga Emas memperpanjang kenaikkannya selama sesi perdagangan Rabu (22/1), menguat mencapai tertinggi $2,763 per ons ditengah meningkatnya permintaan safehaven karena ketidakpastian ekonomi ketika investor terus mencari berita utama seputar kebijakan Trump.
Harga emas naik ke level tertinggi sejak 1 November lalu, sebelum akhirnya diperdagangkan datar dikisaran $2,750an jelang penutupan pasar pada pukul 04:00 WIB.
Harga emas mencatatkan kenaikan sebesar $14.29 atau 0.52% berada pada level $2,756.84 per ons, setelah bergerak mencapai tertinggi $2,763 dan terendah $2,741.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari diperdagangkan naik sebanyak $7.4 atau 0.27% berada pada kisaran $2,766.60 per ons, setelah uji tertinggi $2,774 dan terendah $2,756.
Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak berakhir lebih rendah karena pasar masih terfokuspada rencana AS untuk meningkat produksi minyaknya.
Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan Selasa, 21 Januari 2025 pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $75.20 , -$0.66 / -0.87%
- WTI : $75.44 , -$0.39 / -0.51%
- BRENT : $79.00 , -$0.29 / -0.37%
Saham
Pasar saham global berakhir dizona hijau selama sesi perdagangan Rabu (22/1), namun tidka dengan indeks saham Hongkong karena pasa menhadapi ancaman retorika tarif 10% oleh Pemerintah AS.
Indeks Saham Jepang ditutup dengan kenaikan yang cukup tajam, dimana pasar yang sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga oleh Bank Jepang (BoJ) pada hari Jumat.
Dipasar Amerika, tiga indeks utama diperdagangkan menguat ditengha prospek pemulihan ekonomi AS. Kenaikan terbesar terjadi dipasar teknologi AS ketika pendanaan pemerintah di bidang teknologi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana investasi ke dalam “infrastruktur AI” yang berbasis di AS.
Sentimen
Pada Kamis (23/1), pasar akan kembali ramai dengan rangkaian data ekonomi setelah jeda sejak awal pekan.
Pasar akan terfokus pada laporan Neraca Perdagangan Jepang pada sesi Asia dan Data Klaim Penngagguran AS pada malam nanti. Diluar data, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan berpidato pada pukul 23:00 WIB.