Gagal Serap Daya Tarik Safe haven, Emas Justru Anjlok
Harga emas ditutup melemah selama sesi perdagangan Senin (20/12), gagal memanfaatkan momentum emas sebagai aset safe haven ditengah aksi sell-off besar yang terjadi di pasar saham global. Harga emas bahkan melemah bersama indeks Dolar AS dan hanya Yen Jepang satu-satunya safe haven yang menjadi primadona.
Investor nampak meninggalkan Emas karena spekulasi kuat kenaikan suku bunga Fed, Sementara Dolar nampak tertekan karena lonjakan kasus Omicron dikhawatirkan dapat mengganggu prospek pemulihan ekonomi AS jelang jadwal press konference Presiden AS Joe Biden yang akan membahas seputar langkah-langkah memerangi varian baru ini.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $6.97 atau 0.39% berakhir pada level $1,790.38 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,804 dan terendah $1,788. Sementara Emas berjangka kontrak Februari, ditutup melemah sebanyal $10.30 atau 0.57% berakhir pada level $1,794.60 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan mulai terfokus pada perkembangan kasus Omicron secara global. Pasar akan menunggu komentar Presiden Biden sepuar vatian baru yang dijadwalkan akan disampaikan pada Selasa (21/12) waktu Amerika. Perlu diperhatikan bahwa jika terdapat pembatasan yang ketat maka harga emas berpotensi diuntungkan sebagai safe haven.
Secara Teknikal, Harga emas masih rentan terkoreksi disesi Asia pagi ini. Hingga sesi perdagangan Amerika malam nanti, pasar emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,798.00 – $1,777.00.