Harapan Pemulihan Ekonomi China, Bantu Penguatan Harga Emas & Lemahkan Dolar
Pasar keuangan global bergejolak selama sesi perdagangan Amerika semalam, setelah sempat bergerak dalam kisaran yang sempit selama sesi Asia hingga Eropa karena minimnya data.
Dolar AS memperpanjang penurunan Jumat (23/12) dan mengakhiri perdagangan Selasa (27/12) dengan penurunan moderat terhadap sebagian besar rival utama. Pelemahan inflasi AS, sesuai data yang dirilis pekan lalu dan beberapa berita dari China mendongkrak sentimen pasar setelah libur panjang akhir pekan.
Baru-baru ini pemerintah China terus melonggarkan pembatasan terkait covid, sehingga mengurangi dampak negatif pembatasan terhadap perekonomian yang juga memicu dorongan positif pada pasar global.
Dolar menyelesaikan perdagangan Selasa (27/12) dengan kerugian sekitar 13 poin atau 0.12% berakhir pada level 104.20, setelah uji tertinggi 104.40 dan terendah 103.88.
Matauang
Pasar matauang berisiko berakhir cukup fluktuatif selama sesi perdagangan Selasa meski minimnya data dan hanya terfokus pada pergerakkan Dolar sebagai rival utamanya.
Pasangan EUR/USD ditutup menguat sekitar 20 poin atau 0.21% berakhir pada level 1.0637, setelah uji tertinggi 1.0669 dan terendah 1.0611. AUD/USD ditutup dengna keuntungan sekitar 20 poin atau 0.30% berakhir pada level 0.6733.
Berbanding terbalik dengan Euro dan Aussie, Pound justru terus terkan karena bayangan resesi Inggris yang semakin dalam dan ditengah lonjakan harga minyak. GBPUSD ditutup melemah sebanyak 19 poin atau 0.16% berakhir pada level 1.2029, setelah uj itertinggi 1.2112 dan terendah 1.2002.
Emas
Harga emas melonjak disesi perdagangan Amerika – mencapai level tertinggi $1,833 ditengah spekulasi krisis geopolitik yang berkepanjangan dan harapan membaiknya ekonomi China setelah serangkaian langkah pelonggaran baru yang dilakukan pemerintah.
Dalam perkembangan terbaru, Administrasi Imigrasi China mengumumkan akan melanjutkan pemberian visa bagi warga negara daratan yang bepergian ke luar negeri. China akan membuka kembali perbatasan pada 8 Januari, China akan membuka kembali perbatasannya untuk pelancong internasional pada 8 Januari. Penumpang yang datang hanya akan diminta untuk menunjukkan hasil tes negatif yang diperoleh dalam waktu 48 jam setelah boarding.
Dukungan lainnya datang dari Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang melarang penjualan minyak Rusia ke negara-negara yang memberlakukan batas harga minyak.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $15.37 tau 0.85% berakhir pada level $1,813.09 per ons, setelah mencapai tertinggi $1,833 dan terendah $1,799. Emas berjangka kontrak Februari ditutup menguat sekitar $18.90 atau 1.04% berakhir pada level $1,823.10 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia melonjak mencapai level tertinggi $81 per barel, setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang melarang penjualan minyak Rusia ke negara-negara yang memberlakukan batas harga minyak. Larangan tersebut akan berlangsung dari 1 Februari hingga 1 Juli.
Sementara itu, harapan pulihnya ekonomi China membawa kembali harga minyak berkisar dibawah level $80 per barel. Dipasar spot, harga minyak berakhir hampir doji – mencatatkan kenaikan tipis hanya sekitar 26 sen atau 0.33% berakhir pada level $79.84 per barel, setelah uji tertinggi $81.17 dan terendah $79.15.
Minyak mentah berjangka WTI AS melemah tipis hanya 3 sen atau 0.04% berakhir pada level $79.53 per barel. Sedangkan minyak mentah Brent London, menguat sekitar 18 sen atau 0.21% berakhir pada level $84.68 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (28/12), fokus pasar global akan tertuju pada laporan Pending Home Sales AS pada pukul 22:00 WIB. Minimnya data selama sesi Asia hingga Eropa akan membawa fokus pasar tertuju pada pergerakkan Dolar.