Harga Emas Anjlok, Setelah Data AS Dirilis Optimis
Harga emas terkoreksi tajam ke level terendah hariannya pada $1,918 selama sesi perdagangan Amerika semalam, setelah serangkaian data ekonomi AS menunjukkah hasil yang cukup baik – mendorong imbal hasil obligasi 10tahun AS menguat dan memperkuat spekulasi tentang perlambatan ekonomi AS.
Berikut adalah serangkaian data ekonomi AS selama sesi Kamis (26/1), diantaranya :
👎 US Chicago Fed National Activity (Nov), -0.49 (A) vs. -0.05 (P)
👍 US Core Durable Goods Orders (MoM) (Dec), -0.1% (A) vs. -0.2% (F) vs. 0.1% (P)
👍 US Durable Goods Orders (MoM) (Dec), 5.60% (A) vs. 2.5% (F) vs. -1.7% (P)
👍 US GDP (QoQ) (Q4), 2.9% (A) vs. 2.6% (F) vs. 3.2% (P)
👎 US Goods Trade Balance (Dec), -90.27B (A) vs. -82.93B (P)
👍 US Initial Jobless Claims, 186K (A) vs. 205K (F) vs. 190K (P)
👍 US Wholesale Inventories (MoM), 0.10 (A) vs. 0.5% (F) vs. 1.0% (P)
👍 US New Home Sales (Dec), 616K (A) vs. 617K (F) vs. 602K (P)
👍 US New Home Sales (MoM) (Dec), 2.30% (A) vs. -4.7% (F) vs. 0.70% (P)
Sejauh ini, setelah serangkaian data kunci minggu ini dirilis, probability kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan pekan depan berada pada kisaran 98.1% untuk kenaikan 25bps, dan 1.90% peluang kenaikan 50bps berdasarkan Fed Watch Tool.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $17.30 atau 0.90% berakhir pada level $1,928.49 per ons, setelah uji tertinggi $1,949 dan terendah $1,918. Sementara emas berjangka kontrak Februari ditutup melemah sekitar $12.60 atau 0.65% berakhir pada level $1,930.00 per ons di Divisi Comex.
Imbal hasil obligasi 10tahun AS, tercatat menguat sekitar 1.26% ke level 3.506%, Imbal hasil obligasi 30tahun AS menguat sekitar 0.50% ke level 3.642%, Sedangkan Imbal hasil obligasi 2tahun AS, mencatatkan penguatan sekitar 1.25% ke level 4.1888%.
Dolar
Indeks Dolar Amerika masih dipedagangkan pada kisaran yang sempit dan sempat mencoba mempertahankan keuntungan diatas 102 setelah serangkaian data ekonomi Amerika yang optimis.
Dolar menyelesaikan perdagangan Kamis (26/1) dengan keuntungan sebesar 18 poin atau 0.18% berakhir pada level 101.82, setelah uji tertinggi 102.20 dan terendah 101.50.
Dipasar rival utama Dolar, pasangan EUR/USD ditutup melemah sebanyak 23 poin atau 0.21% berakhir pada level 1.0892, setelah uji tertinggi 1.0929 dan terendah 1.0850. GBP/USD ditutup menguat tipis hanya sekitar 11 poin atau 0.09% berakhir pada level 1.2410, setelah uji tertinggi 1.2430 dan terendah 1.2344.
AUD/USD mencatatkan keuntungan tipis hanya sekitar 10 poin atau 0.14% berada pada level 0.7113, paka capai tertinggi 0.7142. Sementara USD/JPY melemah ke level 130.22, naik sekitar 65 poin atau 0.50%.
Minyak
Harga minyak mentah dunia ditutup lebih tinggi selama sesi perdagangan Kamis (26/1) menguat memanfaatkan penguatan Dolar dan dukungan fundamental geopolitik Ukraina.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sekitar 69 sen atau 0.85% berakhir pada level $81.09 per barel, setelah uji tertinggi $82.10. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sekitar $0.85 atau 1.06% berakhir pada level $81.01 per barel, sementara minyak mentah Brent London naik sebanyak $1.09 atau 1.25% pada level $87.28 per barel.
Sentimen
Melihat sederetan hasil data ekonomi Kamis (26/1), pelaku pasar melihat softlanding ekonomi AS dan mendorong spekulasi kemungkinan untuk mempertahankan kebijakan moneternya sambil menilai dan melihat resiko resesi dibulan-bulan mendatang.
Dalam perdagangan akhir pekan ini, fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan inflasi Australia pada pukul 07:30 WIB dan pada beberapa data ekonomi AS, diantaranya :laporan PCE Price index, Personal Income, Personal Spending pada pukul 20:30 WIB dan Consumer Sentimen, Pending Home Sales pada pukul 22:00 WIB.