Harga Emas Berpotensi Diuntungkan Dari Penyebaran Varian Baru Covid19
Harga emas bergerak koreksi dari harga tertinggi sesi hariannya, kembali ditutup dibawah level $1,800 per ons ditengah tingginya volatilitas pasar global karena kekhawatiran penyebaran varian baru covid19.
Pasar saham global anjlok bersama dengan pelemahan aset safe haven dan berbalik berburu mata uang berisiko yang dianggap murah karena penurunan tajam dalam dua pekan terakhir.
Dipasar spot, harga emas ditutup naik tipis sekitar $2.11 atau 0.12% berakhir pada level $1,790.44 per ons, setelah sempat menguji level tertinggi di $1,815. Emas berjangka kontrak Desember ditutup naik sebanyak $11.70 atau 0.65% berakhir pada $1,797.40 per ons.
Emas sebagai aset safe haven yang cukup diuntungkan ditengah gejolak pasar global diperkirakan akan diuntungkan oleh kekhawatiran penyebaran varian baru Covid19 jelang musim liburan akhir tahun 2021 dan pembatasan yang dilakukan oleh beberapa negara terhadap turis, terkhusus yang melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.
Memasuki sesi perdagangan awal pekan ini, pasar emas diperkirakan akan dibuka dengan volatilitas yang cukup besar, mengingat pasar akan mulai diperdagangkan normal paska libur Thanksgiving.
Pekan ini, pasar emas dan global akan terfokus pada jadwal Testimoni Kepala the Fed Jerome Powell pada Senin (29/11) dan Selasa (30/11), serta deretan data tenaga kerja AS diantaranya ADP Employment (1/12), Jobless Claims (2/12), dan NonFarm Payrolls AS (3/12).
Secara teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,765.00 – $1,835.00.