Harga Emas Flat, Investor Tunggu Laporan NFP dan Pengangguran AS
Harga emas diperdagangkan sempit selama perdagangan Kamis (7/7), gagal mempertahankan keuntungan awal sesi setelah memanfaatkan pelemahan Dolar sebagai rival utamanya. Harga emas enggan menguat lebih tajam meski pasar global diguncang oleh konflik politik Inggris ditengah kondisi ekonomi yang memburuk.
Dolar mempertahankan posisi tertinggi dalam dua dekade pada 107, karena masih mendapatkan dukungan safehaven. Sementara harga eams nampak enggak bergerak lebih tinggi karena tekanan indeks Dolar Amerika dan kekhawatiran melemahnya demand karena ekonomi lesu.
Dipasar spot, harga emas ditutup turun sekitar $2.12 atau 0.12% berakhir pada level $1,736.17 per ons, setelah uji tertinggi $1,748 dan terendah $1,736. Emas berjangka kontrak Agustus ditutup naik tipis hanya sektiar $5.30 atau 0.30% berakhir pada level $1,742.10 per ons di Divisi Comex.
Secara teknikal, dalam jangka pendek harga emas memiliki potensi untuk rebound, namun terbatas pada kisaran $1,760 – $1,780. Harga emas diperkirakan akan terus bergerak dibawah $1,800 dan melajutkan pelemahan setidaknya pada kisaran $1,680 – $1,660 pada kuartal ke-3 tahun.
Prospek, kenaikan suku bunga the Fed pada Juli dan September akan menjadi pendukung utama pelemahan Emas dipertemuan mendatang. Pertemuan FOMC dalam keputusan perubahan suku bunga acuan akan digelar pada 27 Juli 2022 dan 22 September 2022. Diakhir pekan ini, pasar global akan terfokus laporan Nonfarm Payrolls dan Tingkat Pengangguran AS yang akan dirilis malam nanti pukul 19:30 WIB.