Harga Emas Melemah, Deretan Pertemuan Bank Sentral Jadi Fokus Utama Pekan Depan
Harga emas berakhir negatif pada perdagangan akhir pekan (11/3), tertekan oleh penguatan Dolar jelang pertemuan FOMC pekan ini pada 17 Maret dini hari mendatang. Meski demikian, tingginya permintaan safehaven ditengah perang Rusia/Ukraina mampu menopang harga emas bertahan diatas $1,980 paska uji level terendah Jumat pada $1,958.
Harga emas rebound dari level terendah pekan lalu merespon hasil perundingan perdamaian Rusia-Ukraina yang diklaim dengan hasil yang bertolak belakang oleh kedua belah pihak. Menurut Presiden Rusia Vladimir Puttin telah terjadi “perubahan positif tertentu” dalam negosiasi dengan Ukraina. Namun secara terpisah, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kubela mengatakan bahwa “tidak ada kemajuan dalam pembicaraan dengan Rusia”.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $8.74 atau 0.44% berakhir pada level $1,987.84 per ons dan mencatatkan kerugian sebanyak 0.50% dalam seminggu terkahir setelah sempat uji tertinggi $2,070. Emas berjangka kontrak April ditutup melemah sebanyak $13.10 atau 0.66% berakhir pada level $1,985.00 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, fokus utama pasar emas akan tertuju pada pertemuan FOMC Minutes Amerika yang akan digelar pada 17 Maret (16 Maret waktu AS) dini hari pukul 02.00 WIB. Dalam pertemuan Fed, pasar akan melihat jumlah kenaikan suku bunga acuan bank sentral yang sudah dipastikan akan naik pada pertemuan Maret. Perlu diperhatikan bahwa, angka inflasi Amerika yang naik pada level tertinggi sejak 40 tahun telah mendorong spekulasi kenaikan suku bunga lebih dari 25 bps.
Hal ini, dapat simpulkan bahwa jika kenaikan hanya terjadi sebesar 25bps maka tidak menutup kemungkinan bahwa harga emas akan cenderung naik karena kenaikan rate sudah diantisipasi sebelumnya. Namun jika kenaikan lebih dari 25 bps, harga emas berpotensi melemah. Dengan target pelemahan Emas diperkirakan akan berada pada kisaran $1,913.00.
Selain dari pertemuan Fed, pasar emas dan global juga akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Inggis (17/3), Bank Sentral Jepan (18/3) dan Bank Sentral Rusia (18/3).