Harga Emas Sentuh $1,660, Uji Terendah Baru Dalam 29 Bulan
Prospek kenaikan suku bunga dalam skala besar oleh Federal Reserve AS terus meningkat menyusul serangkaian laporan ekonomi Amerika yang menunjukkan peningkatan dalam inflasi dan penjualan ritel selama periode Agustus.
Peningkatan inflasi dan penjualan ritel telah mendorong prospek ancaman inflasi yang lebih tinggi dimasa mendatang, sehingga meningkatkan prospek pengetatan yang lebih agresif oleh Fed dalam kebijakan moneternya untuk menghentikan kenaikan inflasi yang terlalu cepat. Dalam data terbaru, Penjualan Ritel AS tercatat meningkat sebanyak 0.30% (MoM), dibandingkan perkiraan 0%. Sebelumnya CPI AS tercatat meningkat sebanyak 8.3% (YoY) selama periode yang Agustus.
Dipasar spot, harga emas anjlok hingga level $1,660 terendah dalan lebih dari dua tahun terakhir. Emas mencatatkan kerugian sebesar $32.61 atau 1.96% berakhir pada level $1,664.60 per ons, setelah uji tertinggi $1,698. Sementara emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $31.80 atau 1.90% berakhir pada level $1,677.30 per ons di Divisi Comex.
Sejauh ini, probability kenaikan suku bunga 75bps Fed meningkat menjadi 80% dari 75% sebelum laporan Penjualan Ritel.
Dolar
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan dalam kisaran yang sempit, mempertahankan dominasinya terhadap sekeranjang matauang utama dunia karena prospek suku bunga Federal Reserve AS. Dolar ditutup menguat hanya sekitar 6 poin atau 0.06% berakhir pada level 109.72, setelah uji 109.93 dan terendah 109.41.
Pasangan matauang AUD/USD tersandung dibawah level 0.6700, kembali bergerak pada kisaran terendah dalam dua pekan setelah tingkat pengangguran Australia tercatat meningkat ke level 3.5% dari 3.4% selam periode Agustus. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 46 poin atau 0.69% berakhir pada level 0.6700, setelah uji terendah 0.6698.
GBP/USD diperdagangkan anjlok sebanyak 73 poin atau sekitar 0.64% berakhir pada level 1.1466, setelah uji terendah 1.1461 dan tertinggi 1.1548. Pertemuan Bank Sentral Inggris (BoE) ditunda hingga 22 September 2022 pekan depan, karena masih dalam masa berkabung 10 hari setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II. Dalam pertemuan pekan depan, BOE diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak 50bps – 75bps karena meningkatnya resiko resesi Inggris.
Pasangan EUR/USD ditutup menguat untuk dua sesi perdagangan berturut-turut ditengah harapan kenaikan suku bunga selanjutnya oleh ECB. Euro ditutup menguat sekitar 17 poin atau 0.17% terhadap Dolar, berakhir pada level 0.9995 , setelah sempat uji tertinggi 1.0017. Sementara USD/JPY ditutup melemah sebanyak 30 poin atau 0.21% ke level 143.46, setelah uji terendah 142.77.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan (16/9), fokus pasar akan tertuju pada laporan Penjualan Ritel China (09:00 WIB), Penjualan Ritel Inggris (13:00 WIB) dan laporan Inflasi Eropa (16:00 WIB).