Konflik Geopolitik R.U.N, Dorong Harga Emas Uji Tertinggi Juni 2021
Harga emas diperdagangkan menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (17/2), sentuh level $1,900 per ons untuk pertama kalinya sejak Juni 2021 ditengah panasnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
Perburuan Investor pada safehaven emas yang dianggap kekal terhadap sentiment inflasi dan geopolitik telah membawa harga emas melonjak hampir 5% dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, Indeks Dolar Amerika diperdagangkan datar stabil pada level 95.83, hampir tidak berubah dari penutupan Rabu (16/2) saat berita ini ditulis.
Hingga sesi perdagangan Amerika malam ini (01:20 WIB) Harga emas dipasar spot mencatatkan kenaikan sebesar $28.59 atau 1.51% berada pada level $1,897.73 per ons saat berita ini ditulis. Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan naik sebanyak $29.10 atau 1.55% berada pada level $1,900.60 per ons (01:20 WIB) di Divisi Comex.
Dari perkembangan geopolitik, Kekhawatiran akan serangan militer Rusia yang akan segera terjadi ke Ukraina telah meningkat, dengan laporan penembakan di wilayah Donbas yang dilanda perang di Ukraina Timur pada Kamis (17/5) telah memicu kekhawatiran bahwa Rusia sedang mencari cara untuk membuat dalih untuk melakukan aksi militer, karena negara itu terus melakukan serangan dan kumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina.
Dalam jangka pendek, secara teknikal harga emas masih berpotensi uji level tertinggi Juni pada $1,916 setidaknya pada pekan depan. Konflik Geopolitik akan menjadi faktor pendukung utama kenaikan harga emas dan Dolar.
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan ini, pasar emas diperkirakan akan cukup rentan terkoreksi sebagai aksi profit taking paska sentuh level tertinggi sejak Juni 2021, sebelum pasar akan kembali mencoba bergerak lebih tinggi pada pekan depan. Pasar akan memperhatikan potensi kenaikan Dolar yang saat ini bergerak lebih lambat dan cenderung sempit, sebagai salah satu faktor yang akan memberikan tekanan turun pada harga emas.