Korelasi Kembali Normal, Dolar Kembali Tekan Harga Emas Ditengah Meredanya Konflik Geopolitik
Harga emas diperdagangkan dengan volatilitas yang cukup besar selama sesi perdagangan Selasa (24/11), melemah di sesi perdagangan Asia hingga Eropa setelah ketegangan geopolitik di Timur Tengah sedikit mereda menyusul Israel yang bersedia menunda invasi Gaza untuk membahas pembebasan sandera dalam julah yang lebih besar.
Penurunan juga dipertajam ditengah lonjakan indeks Dolar AS menyusul serangkaian laporan data ekonomi AS yang dirilis lebih baik. Meski pada akhir harga emas kembali stabil dan menghapus seluruh kerugian hariannya karena melihat resiko geopolitik yang masih tidak menentu.
Dipasar spot, harga emas berakhir turun hanya sekitar $2.01 atau 0.10% pada level $1,970.51 per ons, setelah capai tertinggi $1,980 dan terendah $1,953. Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sekitar $5.20 atau 0.26% pada level $1,982.60 per ons, setelah bergerak pada kisaran $1,992 – $1,964 di Divisi Comex.
Matauang
Indeks Dolar AS berakhir menguat cukup signifikan merespon penguatan imbal hasil obligasi pemerintah AS baru-baru ini dan serangkaian data ekonomi AS yang dirilis lebih baik, jelang data kunci GDP danPCE Price pada Kamis (26/11) yang akan mendukung pergeseran arah suku bunga Federal Reserves AS.
Dalam data terbaru memperlihatkan bahwa aktifitas ekonomi sektor manufaktur AS olaeh S&P dirilis naik pada level psikologis 50, naik dari sebelumnya 49.8. Sedangkan aktifitas ekonomi sektor jasa naik pada level 50.9, lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 49.8 (F) dan 50.1 (P).
Hingga akhir perdagangan Selasa (24/11) Dolar berakhir dengan kenaikan sebanyak 63 poin atau 0.60% pada level 106.24, setelah capai tertinggi 106.32 dan terendah 105.35.
Pasangan EUR/USD dan GBP/USD diperdagangkan melemah tajam dengan kerugian terbanyak diantara matauang berisiko lainnya. Euro melemah menyusul keputusan ECB untuk menjeda kenaikan suku bunga dan mengalihkan fokus pada mempersempit Neraca Bank.
Sentimen pada Euro juga diperburuk oleh laporan aktivitas bisnis Eropa yang kembali terkontraksi jauh dibawah level psikologi 50.
- HCOB France Manufacturing PMI (Oct), 42.6 (A) vs. 44.4 (F) vs. 44.1 (P)
- HCOB France Services PMI (Oct), 46.1 (A) vs. 44.6 (F) vs. 44.4 (P)
- HCOB Germany Manufacturing PMI (Oct), 40.7 (A) vs. 40.0 (F) vs. 39.6 (P)
- HCOB Germany Services PMI (Oct), 48.0 (A) vs. 50.0 (F) vs. 50.3 (P)
- HCOB Eurozone Manufacturing PMI (Oct), 47.8 (A) vs. 43.7 (F) vs. 43.4 (P)
- HCOB Eurozone Services PMI (Oct), 47.8 (A) vs. 48.6 (F) vs. 48.7 (P)
GBP/USD terkoreksi menyusl data klaim pengangguran Inggris selama periode eptember tercatata naik sebanyak 20.4K, lebih besar dari perkiraan pada 2.3K dan data akifitas bisnis Inggris yang tidak terlalu membaik.
- GBP S&P Global/CIPS UK Manufacturing PMI, 45.2 (A) vs. 44.6 (F) vs. 44.3 (P)
- GBP S&P Global/CIPS UK Services PMI, 49.2 (A) vs. 49.5 (F) vs. 49.3 (P)
Berbanding terbalik dengan Euro dan Pound, matauang AUD/USD justru mencatatkan kenaikan signifikan meski Dolar melonjak tajam.
- AUDUSD : 0.6354 , +20 / +0.31%
- EURUSD : 1.0588 , -79 / -0.74%
- GBPUSD : 1.2159 , -87 / -0.71%
- NZDUSD : 0.5843 , -2 / -0.03%
- USDJPY : 149.88 , +19 / +0.13%
- USDCAD : 1.3739 , +50 / +0.36%
- USDCHF : 0.8930 , +21 / +0.24%
- USDCNH : 7.3088 , +35 / +0.05%
Minyak
Harga minyak mentah turun tajam karena meredanya kekhawatiran tentang gangguan pasokan seiring dengan meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Disisi lain, sentimen pasar semakin memakin memburuk setelah serangkaian laporan aktifitas bisni Eropa dan Inggris memperlihatkan resiko resesi yang lebih dalam, sehingga memunculkan kekhawatiran tentang lemahnya permintaan di kawasan tersebut.
- OIL (SPOT) : $83.41 , -$2.40 / -2.80%
- WTI : $83.74 , -$1.75 / -2.05%
- BRENT : $87.16 , -$2.67 / -2.97%
Sentimen
Selama sesi perdagangan Rabu (25/11), fokus utama pasar global akan tertuju pada pergerakkan indeks Dolar AS jelang data kunci GDP dan Inflasi PCE AS pada Kamis (26/11), yang akan menjadi salah satu indikor penting bagi pejabat Fed dalam memutuskan kebijakan moneter selanjutnya pada pertemuan pekan depan 1 November (waktu AS).
Malam ini, pasar juga akan memperhatikan laporan Penjualan Rumah Baru di AS pada pukul 21.00 WIB.