Lemahkan Emas, Dolar Kembali Bertenger Diatas 104

Indeks Dolar AS berangsur pulih, berakhir diatas 104 setelah lebih dari dua pekan menetap dititik terendah sejak Novenber.

Sentimen pada Dolar membaik setelah Presiden Trump mengisyaratkan bahwa tarif pada April mendatang mungkin tidak separah yang dikhawatirkan. Sebelumnya, Dolar telah naik merespon keputusan Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah dan komentar Powell pada pertemuan FOMC pada Kamis (20/3) yang menegaskan bahwa Risiko resesi telah meningkat, namun Powell mengindikasikan risiko tersebut masih relatif rendah untuk saat ini.

Membaiknnya sentimen pasar Dolar juga mengembalikan minat investor terhadap Dolar sebagai safehaven ditengah meningkatnya gejolak konflik geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, mengakhiri perdagangan Jumat (21/3) dengan kenaikan sekitar 36 poin atau 0.35% berada pada kisaran 104.16, setelah capai tertinggi 104.23 dan terendah 103.75.

Dipasar rival utama Dolar, sekelompok matauang berisiko melemah merespon penguatan Dolar. GBP/USD memimpin pelemahan setelah minggu lalu Bank of England mempertahankan suku bunga pada level 4.5%, dan memperingatkan kemungkinan pemotongan suku bunga di masa mendatang di tengah ketidakpastian ekonomi.

Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Jumat (21/3) pada pukul 05:00 WIB,

• AUDUSD : 0.62708 , -27 / -0.43%
• EURUSD : 1.08120 , -41 / -0.38%
• GBPUSD : 1.29130 , -56 / -0.43%
• NZDUSD : 0.57300 , -24 / -0.41%
• USDJPY : 149.299 , +54 / +0.36%
• USDCAD : 1.43481 , +25 / +0.17%
• USDMXN : 20.23280 , +838 / +0.42%
• USDCHF : 0.88307 , +12 / +0.13%
• USDCNH : 7.25130 , +47 / +0.06%

Emas

Harga emas terkoreksi ke terendah $2,999 per ons pada Jumat malam (21/3), sebagai aksi profit taking ditengah pulihnya Dolar. Pasar emas melemah bahkan setelah kekhawatiran seputar konflik geopolitik di Timur Tengah kembali meningkat.

Namun, Harga emas (spot) berhasil pulih dari titik terendah hariannya dan ditutup pada level $3,023.44 per ons – turun $20.79 atau 0.68%, setelah uji terendah $2,999 dan tertinggi $3,047.

Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini – diperdagangkan turun sebanyak $22.40 atau 0.74% berakhir pada level $3,021.40 per ons, setelah uji tertinggi $3,055 dan terendah $3,004 di Divisi Comex.

Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak naik pada perdagangan Jumat (23/3) dan menandai kenaikan mingguan kedua berturut-turut ditengah kekhawatiran pasokan menyusul sanksi baru AS terhadap Iran dan rencana produksi terbaru OPEC+ memicu ekspektasi pasokan yang lebih ketat.

Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Jumat (21/3) pada pukul 05:00 WIB,

• OIL (SPOT) : $68.11 , -$0.12 / -0.18%
• WTI : $68.28 , +$0.21 / +0.31%
• BRENT : $72.16 , +$0.16 / +0.22%

Sentimen

Minggu ini, pasar akan kembali memperhatikan perkembangan tarif perdagangan AS dan sekutunya. Minggu lalu, Trump mengatakan akan ada fleksibilitas tarif dan menjadwalkan kepala perdagangan utamanya untuk berbicara dengan mitranya dari Tiongkok minggu depan. Presiden juga menegaskan kembali rencananya untuk menggunakan bea sebagai cara untuk mempersempit defisit perdagangan AS dengan Tiongkok.

Pada Senin (24/3), Fokus pasar akan tertuju pada Manufaktur da Services PMI Eropa dan Amerika.