Libur Imlek, Pasar Emas Potensi Flat Disesi Asia Pagi Ini
Harga emas rebound disesi perdagangan Senin (31/1), membalas sedikit kerugian tajam sepanjang sesi perdagangan pekan lalu setelah Fed mengkonfirmasi signal kenaikan suku bunga pada pertemuan Maret mendatang.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $5.40 atau 0.30% berakhir pada level $1,796.56 per ons, setelah sempat diperdagakan hingga setinggi $1,799 dan serendah $1,785. Harga emas dipasar mencatatkan kerugian sebanyak 1.80% selama periode Januari. Sementara itu, Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini – ditutup menguat sebanyak $9.80 atau 0.55% berakhir pada level $1,796.40 per ons di Divisi Comex.
Minimnya data sepanjang sesi perdaganan awal pekan ini, mendorong pasar emas bergerak pada kisaran yang sempit dan bertahan dibawah level $1,800 per ons. Memasuki sesi perdagangan Selasa (1/2), pasar emas diperkirakan akan diperdagangkan flat selama sesi perdagangan Asia hari ini, mengingat sebagian besar pasar Asia libur merayakan tahun baru Imlek.
Bursa China akan ditutup selama sepekan kedepan, sementara Pasar HongKong akan ditutup lebih awal pada Senin (31/1) dan Libur total selama Selasa (1/2) hingga Kamis (3/2).
Memasuki sesi perdagangan hari ini, Volatilitas pasar emas dan global diperkirakan akan meningkat memasuki sesi perdagangan Eropa hingga Amerika malam nanti dan akan terfokus pada rangkaian laporan data Manufacturing PMI Eropa, Inggris dan Amerika.
Hingga sepekan depan, pasar emas akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Inggris (BOE) dan Eropa (ECB) pada sesi Kamis (3/2). Dari sisi data ekonomi, pasar emas akan terfokus pada laporan data tenaga kerja AS diantaranya : ADP Employment Change pada Rabu (2/2), Klaim Pengangguran pada Kamis (3/2), Tingkat Pengangguran dan Nonfarm Payrolls AS pada Jumat (4/2).
Secara teknikal, Harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,822.00 – $1,790.00.