
Mandeg, Harga Emas Tunggu Dukungan Menuju $2,900
Harga emas menuju kenaikan tak terbatas, mencatatkan sejarah baru setiap harinya ditengah ketidakpastian perang dagang AS-China dan ancaman perang tarif global yang lebih luas.
Harga emas melonjak tajam pada perdagangan Jumat (7/2), menyusul laporan tenaga kerja AS yang mengecewakan
- US Nonfarm Payrolls (Jan) 143K, 169K forecast, 307K previous
- US Unemployment Rate (Jan) 4.0%, 4.1% forecast, 4.1% previous
- US Michigan Consumer Sentiment (Feb) 67.8, 71.9 forecast, 71.1 previous
- US Wholesale Inventories (MoM) (Dec) -0.5%, -0.5% previous
Disisi lain, sentimen pasar semakin menguatkan pasar emas setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggebrak media sosial pada Jumat malam (7/2), dengan menyatakan melalui serangkaian unggahannya bahwa rencananya untuk memberlakukan tarif yang lebih luas pada sebagian besar sekutu dagang AS sebagai cara mengatasi defisit federal AS.
Pada fase berikutnya, setelah Meksiko, Kanada dan Tiongkok perhatian pasar aan terfoksu pada sekutu dagang AS lainnya yakni Eropa dan Jepang. Trump menyerukan keinginannya untuk mengakhiri defisit perdagangan dengan Jepang yang saat ini mencapai $65 Miliar per tahun.
Trump menekankan bahwa dirinya akan mengumumkan tarif timbal balik secepatnya pada minggu ini atas banyak negara.
Merespon serangkaian fundamental, Harga emas melonjak mencapai tertinggi $2,886 per ons sebelum akhirnya kembali menghapus keuntungannya dan ditutup naik hanya sekitar $4.36 atau 0.15% berakhir pada level $2,860.22 per ons, sebagai sikap prfoti taking investor – mengantisipasi pengumuman Trump yang akan datang.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan naik sebanyak $10.90 atau 0.38% berakhir pada kisaran $2,887.60 per ons, setelah uji tertinggi $2,910 dan terendah $2,876.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak mentah dunia bertenger dikisaran $70 per barel, menyusul ketidakpastian kebijakan Trump.
Harga minyak mencoba pulih pada perdagangan Jumat (7/2) dari keterpurukan dengan memanfaatkan sentimen pasar atas sanksi baru terhadap ekspor minyak mentah Iran – Namun ketidakpastian seputar kebijakan Trump menekan pasar sepanjang pekan, mencatatkan kerugian mingguan sekitar 3.4%.
Berikut adalah penutupan harga minyak pada penutupan perdagangan Jumat (7/2) pada pukul 05:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $70.79 , +$0.58 / +0.83%
- WTI : $71.00 , +$0.39 / +0.55%
- BRENT : $74.66 , +$0.37 / +0.50%
Dolar
Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang matauang dunia diperdagangkan menguat pada hari Jumat (7/2) setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan kebijakan tariff yang lebih luas terhadap negara-negara sekutu AS.
Disisi lain, ketidakpastian tentang perang dagang membuat Federal Reserves AS mungkin akan terhati-hati dan menahan suku bunga tidak berubah untuk waktu yang lama. Hal ini mendorong probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed pada Juni turun menjadi 52.5% dari 67% pada minggu lalu.
Hingga penutupan perdagangan Jumat (7/2) pada pukul 05:00 WIB, indeks Dolar AS mencatatkan kenaikan sebanyak 38 poin atau 0.35% berakhir pada level 108.08,setelah uji tertinggi 108.33 dan terendah 107.45.
Sekelompok matauang rival utama Dolar melemah pada akhir pekan ditengah penguatan Dolar. Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Februari 2025 pada pukul 05:00 WIB,
- AUDUSD : 0.62699 , -12 / -0.19%
- EURUSD : 1.03244 , -59 / -0.57%
- GBPUSD : 1.24019 , -32 / -0.25%
- NZDUSD : 0.56554 , -19 / -0.33%
- USDJPY : 151.404 , -3 / -0.02%
- USDCAD : 1.42906 , -13 / -0.09%
- USDMXN : 20.53220 , +798 / +0.39%
- USDCHF : 0.90978 , +50 / +0.55%
- USDCNH : 7.29640 , +142 / +0.19%
Sentimen
Pekan ini, fokus pasar global akan tertuju pada kebijakan Trump selanjutnya terhadap negara-negara sekutunya. Dari rangkiaan data ekonomi, pasar akan memusatkan perhatiannya pada laporan inflasi Amerika dan GDP Eropa.