Menuju $4.000, Harga Emas Terus di Buru Investor
Pasar keuangan global bergejolak selama sesi perdagangan Senin (6/10), ketika pasar dihadapkan pada banyak peristiwa luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pergolakan politik global menjadi salah satu pemicu investor untuk kembali mencari perlidungan pada aset-aset safehaven, mendorong emas dan Dolar AS menguat bersamaan.
Key Highlihts
- Shutdown pemerintah AS trus berlanjut – memasuki hari ke 7 pada Selasa (7/10). Sejak 1 Oktber 2025, Pemerintah Federal AS resmi ditutup semetara. Pemerintah mulai menutup operasinya karena Kongres gagal memajukan RUU pendanaan. Hingga Sabtu malam, RUU Demokrat dan Republik gagal mengakhiri penutupan pemerintah AS.
- Berdasarkan jajak pendapat Kalshi, penutupan pemerintah AS akan berlangsung setidaknya selama 21 hari atau 3 pekan.
- Senat AS akan melakukan pemungutan suara pada Senin malam waktu AS. Gedung Putih terus menekan Partai Demokrat, memberi mereka kesempatan lain untuk meloloskan RUU anggaran, sebelum memulai pemecatan massal pegawai federal.
- Prospek The Fed semakin rumit karena penutupan pemerintah (shutdown) mengancam penundaan data-data penting karena shutdowon berkepanjangan. Sejauh ini, ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan 29 Oktober tetap tinggi, berada di angka 99% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
- Kabar dari Prancis, Sébastien Lecornu, mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Prancis setelah kurang dari sebulan menjabat. Hal ini, semakin memicu ketegangan politik dan kebijakan Pemerintah Prancis.
- LPD Jepang memilih Sanae Takaichi sebagai pemimpin baru pada akhir pekan. Sanae Takaichi akan menjadi Perdana Menteri wanita pertama Jepang.
Market Movement
Pada Senin (6/10), harga emas (spot) berakhir menguat pada titik tertinggi sepanjang masa – mencatatkan kenaikan sebesar $73.38 atau 1.89% berakhir pada level $3,959.84 per ons, setelah uji tertinggi $3,969.82 dan terendah $3,883.
Pada saat yang sama, Emas berjangka (DEC) mencatatkan kenaikan sebesar $67.40 atau 1.71% berada pada level $3,976.30 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $3,994.50 dan terendah $3,909.20 di Divisi Comex.
Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak mentah dunia pulih setelah anjlok sebanyak 7% minggu lalu. Kenaikan ditopang oleh fakta bahwa OPEC+ akan meningkatkan produksi minyaknya pada November sebanyak 137K bps, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebanyak 400bpd.
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdaganan Senin, 6 Oktober 2025,
- OIL (SPOT) : $61.38 , +$0.98 / +1.62%
- WTI : $61.69 , +$0.81 / +1.33%
- BRENT : $65.47 , +$0.94 / +1.46%
Indeks Dolar AS berakhir menguat pada Senin (6/10) – menguat sebanyak 38 poin atau 0.39% berakhir pada level 98.10, setelah uji terendah 97.97 dan tertinggi 98.50.
Dipasar rival utama Dolar, sekelompok matauang berisiko berakhir melemah ditengah perburuan safehaven dan penguatan Dolar. Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdaganan Senin, 10 Oktober 2025,
- AUDUSD : 0.66152 , +15 / +0.23%
- EURUSD : 1.17069 , -31 / -0.26%
- GBPUSD : 1.34842 , +7 / +0.05%
- NZDUSD : 0.58393 , +11 / +0.19%
- USDJPY : 150.350 , +291 / +1.98%
- USDCAD : 1.39398 , -11 / -0.08%
- USDMXN : 18.33290 , -671 / -0.36%
- USDCHF : 0.79473 , -5 / -0.07%
- USDCNH : 7.13580 , +70 / +0.10%
Sentimen
Pada Selasa (7/10, Perkembangan Shutdown AS akan menjadi berita utama setelah penutupan pada 1 Oktober 2025. Serangkaian data AS minggu ini terancam tidak dirilis karena penutupan pemerintahan.
Sepanjang hari ini, pasa hanya akan terfokus pada pidato member Fed Bostic, Bowman, Miran, dan Kashkari.