Minim Data Ekonomi, Harga Emas Masih Akan Bergerak Sempit
Pasar emas diperdagangkan dalam kisaran yang sempit selama sesi perdagangan awal pekan (6/12) karena minimnya data dan hanya terfokus pada pergerakkan Dolar sebagai rival utamanya.
Harga emas terpantau melemah karena pasar terus terfokus pada rencana the Fed untuk mempercepat program pemangkasan skala stimulus QE dan kenaikan suku bunga segera setelah tappering berakhir. Signal lebih lanjut diharapkan akan disampaikan Fed pada pertemuan FOMC pekan depan.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $4.96 atau 0.28% berakhir pada leve $1,778.28 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,787 dan terendah $1,775. Emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini, ditutup turun sebanyak $4.40 atau 0.25% berakhir pada level $1,779.50 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan kedua pekan ini, pasar emas hanya akan terfokus pada pergerakkan dolar karena minimnya data ekonomi. Pasar hanya akan memantau pertemuan Bank Sentral Australia siang ini pada pukul 10:30 WIB dan laporan GDP Eropa pada pukul 17:00 WIB.
Secara teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan terbatas dalam kisaran $1,795.00 – $1,775.00.