Minim Data, Konflik Geopolitik Timur Tengah Kembali Jadi Sorotan Pasar
Indeks Dolar AS berakhir datar selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (23/2), sempat uji terendah 103.77 namun berhasil membalikkan kerugian harian setelah Presiden Federal New York John Williams mengatakan The Fed berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga “akhir tahun ini”. Wiliams mencatat bahwa kemajuan inflasi menuju target bank sentral sebesar 2% akan “bergelombang”, namun secara keseluruhan, perekonomian sedang menuju “ke arah yang benar.”
Komentar tersebut mendorong pandangan investor bahwa the Fed akan menurunkan suku bunga lebih lambat dari apa yang diperkirakan pasar sebelumnya.
Hingga akhir perdagangan Jumat (23/2), Dolar diperdagangkan datar pada level 103.98, naik hanya sekitar 1 poin atau 0.01% – setelah capai terendah 103.77 dan tertinggi 104.06.
Disisi lain, kenaikan pada Dolar terlihat terbatas karena sentimen pasar tertekan oleh pelemahan imbal hail obligasi AS. Keterbatasan Dolar membantu pasar matauang berisiko mempertahankan keuntungan mingguannya.
Berikut adalah harga penutupan pasar matauang pada 23 Februari 2024,
- AUDUSD : 0.65626 , +7 / +0.11%
- EURUSD : 1.08188 , -3 / -0.03%
- GBPUSD : 1.26697 , +10 / +0.08%
- NZDUSD : 0.61942 , -1 / -0.02%
- USDJPY : 150.507 , -1 / -0.01%
- USDCAD : 1.35047 , +25 / +0.18%
- USDCHF : 0.88100 , +9 / +0.10%
- USDCNH : 7.20090 , +26 / +0.04%
Emas
Harga emas berbalik menguat tajam selama sesi perdagangan Amerika Jumat (23/1) setelah sempat uji terendah hariannya pada $2,015 per ons ditengah melemahnya imbal hasil obligasi AS dan dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Minimnya data ekonomi selama hari Jumat (23/2) mendorong Harga emas bergerak menguat mencapai level tertinggi $2,041 per ons karena fokus pasar kembali tertuju pada konflik berkepanjangan yang terjadi di Timur Tengah dan menyeret keterlibatan negara tentangga.
Pasar bahkan mengabaikan komentar Presiden Federal New York John Williams yang mengatakan The Fed berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga “akhir tahun ini”, yang artinya suku bunga akan tetap bertahan pada level saat ini untuk waktu yang lebih lama.
Hingga akhir perdagangan Jumat (23/2), harga emas diperdagangkan menguat sekitar $11.05 atau 0.55% pada level $2,035.21 per ons, setelah capai tertinggi $2,041 dan terendah $2,015.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan menguat sebanyak $18.70 atau 0.92% pada level $2,049.40 per ons, setelah capai tertinggi $2,053 dan terendah $2,025 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia anjlok dibawah level $77 per barel pada perdagangan Jumat (23/2) setelah gagal bertahan diatas level $78 per barel karena pelaku pasar menunggu ketegasan produsen minyak yang tergabung dalam OPEC+ untuk lebih tegas dalam langkah pemotongan produksi minyak.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi besar-besaran dari kuartal pertama hingga Kuartal 2 tahun 2024. Pasalnya upaya sebelumnya untuk membatasi pasokan Minyak Mentah global untuk mendukung harga barel terus mengalami hambatan yang signifikan karena pasar energi sibuk mengawasi produksi global non-OPEC dan mewaspadai berita utama geopolitik yang sedang berlangsung.
Pelaku pasar minyak terus khawatir terhadap kemungkinan guncangan pasokan seiring berlanjutnya konflik Hamas Israel-Palestina di Gaza, dan Yemini Houthi yang didukung oleh Iran yang terus menargetkan kapal kargo sipil di Laut Merah meskipun terdapat armada angkatan laut koalisi antara AS dan Inggris.
Berikut adalah penutupan harga minyak pada perdagangan 23 Februari 2024,
- OIL (SPOT) : $76.37 , -$1.74 / -2.23%
- WTI : $76.49 , -$2.12 / -2.70%
- BRENT : $80.80 , -$1.90 / -2.30%
Sentimen
Selama perdagangan awal pekan ini (26/2), fokus utama pasar global akan tertuju pada data perumahan AS. Hingga sepekan kedepan, laporan GDP dan Inflasi AS akan jadi pusat perhatian pasar global.