Morgan Stanley Menjabarkan Skenario Naik dan Turun untuk Ekonomi Tiongkok
Ekonomi Tiongkok menunjukkan ketahanan tetapi menghadapi tantangan potensial karena dukungan kebijakan yang terbatas dan hambatan eksternal, menurut analis Morgan Stanley (NYSE:MS).
Sementara angka ekspor dan konsumsi terkini memberikan alasan untuk optimis, kekhawatiran mendasar atas langkah-langkah kebijakan fiskal dan perumahan menyoroti prospek yang lebih hati-hati, kata analis dalam sebuah catatan.
Dalam catatan penelitian terbarunya, Morgan Stanley menjabarkan skenario “naik” dan “turun” untuk ekonomi terbesar kedua di dunia.
Di sisi positif, pertumbuhan ekspor Tiongkok melonjak 10% pada Q4 2024, naik dari 5,4% pada kuartal ketiga, didorong oleh pengiriman yang lebih cepat ke AS menjelang potensi perubahan tarif di bawah pemerintahan Trump yang akan datang, tulis analis.
Konsumsi juga menunjukkan momentum yang kuat, dengan penjualan mobil dan peralatan rumah tangga pada bulan Desember yang diuntungkan oleh perluasan program tukar tambah konsumen Beijing, yang berpotensi menjaga pertumbuhan PDB pada 5% secara tahunan hingga Q1 2025.
Namun, analis Morgan Stanley memperingatkan bahwa pendorong pertumbuhan ini mungkin berumur pendek.
Pembelian barang di awal ekspor dan belanja konsumen yang dipicu stimulus telah mengurangi urgensi Beijing untuk pelonggaran kebijakan yang lebih luas. Di pasar perumahan, pelunakan harga dan peningkatan diskon yang ditawarkan oleh penjual menyoroti permintaan pembeli yang lemah, menurut Morgan Stanley.
Kemajuan dalam mengurangi persediaan perumahan masih terbatas, dan penerbitan obligasi pemerintah daerah—yang merupakan kunci belanja infrastruktur—terus berjalan lambat meskipun ada langkah-langkah untuk menyederhanakan persetujuan, kata analis.
Ruang kebijakan moneter juga tampak terbatas karena Beijing memprioritaskan stabilitas yuan di tengah risiko inflasi global, tambah analis. Potensi tarif AS yang lebih luas atau dinamika sosial domestik yang berkembang dapat mengubah prospek di kuartal berikutnya, tetapi kondisi saat ini hanya menunjukkan momentum ekonomi yang moderat.