Omicron Potensi Tingkatkan Permintaan Safe Haven Pada Dolar
Dolar ditutup menguat tipis pada perdagangan awal pekan (6/12), diuntungkan dari pelemahan Yuan paska Bank Sentral China turunkan Reserve Requirement Rasio sebanyak 50 bps yang akan efektif pada 15 Desember mendatang. Dolar ditutup menguat tipis sekitar 13 poin atau 0.14% berakhir pada level 96.28, setelah sempat tertinggi 96.42.
Dipasar mata uang utama lainnya, Euro ditutup melemah terhadap dolar ditengah kekhawatiran atas dampak penyebaran Omicron dikawasan tersebut. EUR/USD ditutup melemah sebanyak 31 poin atau 0.27% berakhir pada level 1.1281. Kekhawatiran atas penyebaran varian baru Covid19 telah membebani rebound pada mata uang tunggal Eropa karena investor khawatir akan ada lebih banyak pembatasan aktivitas.
Sementara itu, Sterling justru ditutup lebih tinggi terhadap dolar setelah Deputi Gubernur Bank of England Ben Broadbent menyoroti seputar sektor tenaga kerja dan Inflasi yang diperkirakan akan berada diatas 5% pada April mendatang – mendorong spekulasi atas harapan kenaikan suku bunga oleh BOE. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 33 poin atau 0.25% berakhir pada level 1.3260.
AUD/USD ditutup naik sebanyak 53 poin atau 0.75% berakhir pada level 0.7047, diuntungkan dari penguatan harga minyak setelah Arab Saudi menaikkan harga minyak untuk kawasan Asia.