OPEC+ Punya Alasan Tahan Kenaikan Produksi Pasca Varian Baru Covid
Penemuan varian baru dari virus corona yang menyebabkan COVID-19 membuat harga minyak mentah jatuh pada hari Jumat, memberi negara-negara produsen minyak utama sebuah alasan untuk menghentikan rencana peningkatan produksi sembari mementahkan kritik dari AS dan konsumen energi utama lainnya, ujar analis.
Pertemuan yang dijadwalkan secara rutin dalam minggu mendatang dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu mereka, yang dikenal bersama sebagai OPEC+, sudah menjadi fokus setelah AS pada hari Selasa merilis 50 juta barel minyak mentah dari Cadangan Minyak Strategisnya dalam sebuah langkah. terkoordinasi dengan lima negara lain: Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris
Langkah itu dilakukan setelah OPEC+ menolak seruan dari Presiden Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya untuk mempercepat laju peningkatan produksi yang direncanakan, dengan kartel minyak tersebut malah berpegang pada jadwal yang akan meningkatkan produksi dengan kenaikan bulanan 400.000 barel per hari. Laporan berita mengatakan anggota OPEC+, sebagai tanggapan atas rilis terkoordinasi, berpikir untuk menghentikan peningkatan produksi tersebut, yang membantu menjelaskan kenaikan harga minyak setelah dirilis cadangan minyak.
Analis, bagaimanapun, mencatat bahwa beberapa anggota OPEC+ berpotensi menolak jeda karena takut akan pukulan balik dari AS dan lainnya. Kemerosotan di pasar minyak mentah pada hari Jumat, dengan patokan global minyak mentah Brent jatuh lebih dari 11% dan minyak mentah West Texas Intermediate patokan AS jatuh lebih dari 13%, dapat menumpulkan kekhawatiran itu, ungkap sejumlah analis.
Dewan Komisi Ekonomi OPEC pada hari Kamis mengatakan pelepasan minyak mentah dari cadangan strategis AS akan membuat pasar kelebihan pasokan sebesar 1,1 juta barel per hari awal tahun depan, Reuters melaporkan, mengutip sumber OPEC.