Optimis Kesepakatan Semakin Dekat, Dolar Terus Menguat
Optimisme pasar tentang harapan penyelesaian drama kenaikan plafon utang pemerintah AS, harapan kenaikan suku bunga hingga data ekonomi AS yang dirilis membaik mendorong pasar saham AS, Dolar dan Imbal hasil obligasi AS terus melanjutkan penguatan tajam.
- US Initial Jobless Claims, 245K (A) vs. 254K (F) vs. 264K (P)
- US Philadelphia Fed Manufacturing Index (May), -10.4 (A) vs. -19.0 (F) vs. -31.3 (P)
- US Existing Home Sales (Apr), 4.28M (A) vs. 4.30M (F) vs. 4.44M (P)
- US Existing Home Sales (MoM) (Apr), -3.4% (A) vs. 0.10% (F) vs. -2.4% (P)
Imbal hasil obligasi 2 tahun AS naik mencapai level tertinggi sejak satu bulan terakhir diatas 4.2%. Imbal hasil 10 tahun AS naik menjadi 3.656%, tertinggi dalam dua bulan karena Investor terus mengurangi taruhan penurunan suku bunga Fed pada akhir tahun dan mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi di bulan Juni.
Indeks saham Dow Jones menguat sekitar 0.34% pada level 33,535.91, Indeks S&P500 menguat sebanyak 39.28 atau 0.94% pada level 4,198.05, sedangkan Indeks Nasdaq AS naik sebanyak 188.27 poin atau 1.51% pada level 12,688.84.
Sementara itu, indeks Dolar AS menguat sebanyak 67 poin atau 0.65% berada pada level 103.55, menandai penutupan tertinggi sejak dua bulan terakhir.
Tentang Pembicaaraan Kenaikan Limit Utang AS
Dalam pertemuan baru-baru ini, Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy telah menegaskan kembali tujuan mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna menaikkan pagu utang federal sebesar $31,4 triliun dan setuju untuk kembali bertemua segera setelah hari Minggu.
Pada pertemuan Rabu (17/5), Presiden Joe Biden mengatakan baha dirinya yakin akan mencapai kesepakatan untuk menghindari gagal bayar utang AS. Sedangkan McCarthy mengatakan kesepakatan plafon utang mungkin “dapat dilakukan” pada hari Minggu.
Tentang Data & Suku Bunga
Selama sepekan terakhir, Drama politik tentang kenaikan Plafon utang telah mengalihkan perhatian dari ketidakpastian tentang sikap Federal Reserve pada suku bunga. Namun sederetan data ekonomi AS selama sepekan dan rangkaian komentar member the Fed terus memberikan harapan tentang kemungkinan kembali terjadinya kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni mendatang.
Sejauh ini, sentimen bercampur dengan dukungan penuh yang memdorong Dolar bergerak lebih tinggi dan menekan pasar rival utamamya, tak terkecuali emas dan Yen Jepang.
Berdasarkan Fed Watch Tools, Peluang kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni meningkat menjadi 36.2%, naik dari 28.4% sehari sebelumnya dan 10.7% pada pekan lalu.
Emas
Harga emas berakhir melemah tajam setelah serangkaian fundamental yang mendukung kenaikan Dolar AS.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $24.27 atau 1.22% berada pada level $1,957.38 per ons, setelah capai tertinggi $1,985 dan terendah $1,951. Emas berjangka kontrak Juni berakhir turun sebanyak $25.10 atau 1.26% pada level $1,959.80 per ons di Divisi Comex.
Matauang
Selera investor pada aset berisiko menghilang ditengah harapan kenaikan suku bunga dan optimisme kesepakantan kenaikan limit utang pemerintah AS.
Pasangan AUD/USD terkoreksi melemah 37 poin atau 0.55% pada level 0.66217, EUR/USD melemah sebanyak 68 poin atau 0.62% pada level 1.07698, sendangkan GBPUSD terkoreksi sebanyak 77 poin atau 0.62% pada level 1.24069.
Yen Jepang melemah terhadap Dolar AS pada level tertinggi sejak November tahun lalu, naik sekitar 103 poin atau 0.75% pada level 138.693, setelah uji tertinggi 138.739 dan terendah 137.282.
Minyak
Harga minyak mentah dunia melemah selama sesi perdagangan Kamis (18/5) setelah mencapai level tertinggi dalam sepekan kemarin (17/5). Melemahnya harga minyak terjadi setelah stok minyak mentah AS melonjak hingga 5 juta barrel dalam sepekan terakhir.
Dipasar spot, harga minyak berakhir melemah sebanyak 71 sen atau 0.98% pada level $71.93 per barel. Minyak mentah WTIS AS turun 97 sen atau 1.33% pada level $71.86 per barel, sementara minyak mentah berjangka Brent London naik sebanyak $1.10 atau 1.43% pada level $75.86 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan (19/5), fokus utama pasar global hanya akan terfokus pada jadwal testimoni Kepala The Fed Jerome Powell pada pukul 22:00 WIB.