Pasar Mata Uang Anjlok, Market Khawatir Pengetatan Lebih Lanjut
Dolar ditutup melemah selama sesi perdagangan awal pekan (20/12) ditengah bertambahnya kekhawatiran pasar pada lonjakan kasus dan pengetatan wilayah dibeberapa negara karena varian Omicron. Mendorong kembali spekulasi suramnya prospek ekonomi global ketika Bank Sentral diseluruh dunia mulai pengetatan kebijakan moneter.
Dolar ditutup turun sebanyak 15 poin atau 0.16% berakhir pada level 96.51, setelah sempat uji terendah hariannya pada 96.33. Di pasar mata uang berisiko, EUR/USD ditutup menguat sebanyak 38 poin atau 0.34% berakhir pada level 1.1273, melemah dari level tertinggi Senin (20/12) pada 1.1303.
GBP/USD ditutup melemah sebanyak 26 poin atau 0.20% berakhir pada level 1.3242, setelah sempat kembali dekati level terendah tahun ini pada 1.3200. Hari ini, pasar Sterling akan terfokus pada laporan Penjualan Ritel Inggris yang akan dirilis hari ini pukul 16:30 WIB. Sementara itu, AUD/USD ditutu melemah sebanyak 12 poin atau 0.17% berakhir pada level 0.7109, setelah sempat turun dibawah 0.71 karena anjloknya harga minyak mentah dunia.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar mata uang global akan kembali terfokus pada ancaman pengetatan wilayah oleh beberapa negara sebagai antisipasi menahan penyebaran varian Omicron. Langkah pengetatan yang diambil, akan mendorong pasar mata uang berisiko kembali terkoreksi.