Pelemahan Dolar Topang Kenaikan Harga Emas
Harga emas diperdagangkan menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (17/3) merespon pelemahan indeks Dolar Amerika yang berada dalam tekanan jual sepanjang sesi perdagangan Kamis sejak pertemuan FOMC mengingat tidak ada kejutan dalam kenaikan suku bunga acuan bank sentral.
Penguatan emas juga ditopang dari perkembangan Invasi Rusia ke Ukraina yang terus berlanjut tanpa kemajuan dalam pembicaraan damai dan pasar emas mengabaikan deretan hasil data ekonomi AS yang dirilis positif. Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa Housing Starts tercatat naik sebanyak 6.8% (dibandingkan -4.1% sebelumnya), Building Permits tercatat turun sebanyak 1.90% (dibandingkan +0.70%), dan Klaim Pengangguran AS dirilis naik 214K (dibandingkan 227K sebelumnya)
Dipasar spot, harga emas tercatat melemah sebanyak $11.44 atau 0.59% berada pada level $1,937.50 per ons saat beritai ini tulis (03:30 WIB), setelah sempat uji tertinggi Kamis (17/3) pada $1,949. Emas berjangka kontrak April diperdagangkan menguat sebanyak $28.40 atau 1.49% berada pada level $1,937.60 per ons di Divisi Comex per 03.30 WIB.
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan ini, pasar emas akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Jepang (10:00 WIB) dan Bank Sentral Rusia (17:30 WIB). Dari sentiment data ekonomi, laporan Existing Home Sales AS akan jadi fokus pasar pada pukul 21:00 WIB.