Pergeseran Kebijakan Moneter BoJ, Picu Gejolak Keuangan Global
Pasar matauang bergejolak menyusul keputusan Bank Sentral Jepang menetapkan suku bunga acuan tetap pada level -0.10% dan membiarkan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun berfluktuasi dalam kisaran sekitar plus dan minus 0,5%.
Merespon kebijakan BoJ, Yen Jepang bergerak dengan fluktuasi yang cukup liar selama jam perdagangan Asia hingga penutupan Jumat (28/7) dan Indeks Nikkei 225 berakhir melemah karena pasar menilai keputusan kebijakan moneter Bank Jepang merupakan langkah menuju pergeseran akhir dalam program stimulus besar-besaran.
Hingga akhir perdagangan Jumat (28/7), USD/JPY berakhir naik sebanyak 166 poin atau 1.19% pada level 141.151, setelah sempat uji terendah 138.052 dan tertinggi 141.175. Sementara indeks Nikkei 225 berakhir melemah sebanyak 153.50 poin atau 0.47% pada level 32,766.50, setelah anjlok sempat anjlok hingga 32,026.50. Dipasar berjangka, Indeks Nikkei diperdagangkan dengan volatilitas hingga 1100 poin.
Matauang
Indeks Dolar AS berakhir datar – melemah hanya sekitar 13 poin atau 0.13% pada level 101.63, setelah diperdagangkan mondar-mandir dikisaran 102.05 – 101.33. Prospek berubahnya kebijakan moneter BoJ dari “Pelonggaran” menjadi “Pengetatan” menekan pergerakkan Dolar menyusul menguatnya Yen Jepang ke level terkuat dalam dua pekan.
Pasar matauang berisiko diperdagangkan beragam selama sesi perdagangan Jumat. Pasangan GBP/USD kehilangan lebih dari 100 pips pada hari Kamis dan terus bergerak lebih rendah di sesi Asia Jumat (28/7), sebelum akhirnya berakhir menguat dengan keuntungan sekitar 54 poin atau 0.42% pada level 1.28476. Pound berbalik menguat ditengah harapan kenaikan suku bunga Bank Of Englang jelang pertemuan Kamis mendatang (3/8).
Pasangan EUR/USD berakhir menguat sekitar 39 poin atau 0.35% pada level 1.10145, setelah capai terendah 1.09433 dan tertinggi 1.10471. AUD/USD berakhir melemah sebanyak 61 poin atau 0.90% pada level 0.66464, merespon data ekonomi Australia yang menunjukkan bahwa Penjualan Ritel turun 0,8% (MoM) di bulan Juni dan Indeks Harga Produsen naik 3,9% pada kuartal kedua seperti yang diharapkan, akan tetapi turun dari kenaikan 5.2% yang tercatat pada kuartal pertama.
Emas
Harga emas berakhir menguat selama sesi perdagangan Jumat (28/7) ditengah prospek pelemahan Dolar merespon kebijakan moneter BoJ yang diperkirakan akan lebih agresif dan memberikan tekanan pada Yen Jepang. Disisi lain, laporan data ekonomi AS yang dirilis mengecewakan selama sesi perdagangan Jumat (28/7) semakin memperkuat tekanan pada Dolar.
- US Core PCE Price Index (MoM) (Jun), 0.2% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.3% (P)
- US Core PCE Price Index (YoY) (Jun), 4.1% (A) vs. 4.2% (F) vs. 4.6% (P)
- US Employment Wages (QoQ) (Q2), 1.0% (A) vs. 1.20% (F) vs. 1.20% (P)
- US PCE Price index (YoY) (Jun), 3.0% (A) vs. 3.1% (F) vs. 3.8% (P)
- US PCE price index (MoM) (Jun), 0.2% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.1% (P)
- US Personal Income (MoM) (Jun), 0.3% (A) vs. 0.5% (F) vs. 0.5% (P)
- US Personal Spending (MoM) (Jun), 0.5% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.1% (P)
- US Michigan Consumer Sentiment (Jul), 71.6 (A) vs. 72.6 (F) vs. 64.4 (P)
Dipasar spot, harga emas berakhir menguat sebanyak $13.38 atau 0.69% pada level $1,959.17 per ons, setelah capai tertinggi $1,963 dan terendah $1,945. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir menguat sebanyak $14.70 atau 0.76% pada level $1,960.40 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak berakhir menguat dan membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut karena investor optimis bahwa permintaan yang sehat dan pengurangan pasokan akan menjaga harga tetap tinggi.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sebanyak $0.86 atau 1.08% pada level $80.42 per barek, setelah capai tertinggi $80.51. Minyak mentah berjangka Brent London berakhir menguat sebanyak $1.01 atau 1.21% pada level $84.41 per barel. Sementara Minyak mentah berjangka WTI AS menguat sebanyak $0.78 atau 0.98% berakhir pada level $80.58 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan awal pekan ini (31/7), fokus utama pasar global akan tertuju pada volatilitas pasar Yen Jepang. Dari rangkaian data ekonomi, pasar terfokus pada laporan Manufaktur PMI China pada pukul 8:30 WIB, Laporan GDP dan Inflasi Eropa pada pukul 16:00 WIB.
Hingga sepekan kedepan, pasar akan difokuskan pada rangkaian laporan tenaga kerja Amerika (ADP, NFP & Uneployment Rate), pertemuan Bank Sentral Australia (1/8) dan pertemuan Bank Sentral Inggris (3/8).