Posisi Bertahan, Dolar Kokoh Jelang Data NFP Jumat Nanti
Indeks Dolar Amerika bertahan didekat level tertinggi dalam 20 tahun, setelah diperdagangkan volatile pada kisaran 109.20 dan 108.37. Dolar ditutup dengan kerugian tipis karena probabiliti kenaikan suku bunga AS terus meningkat paska laporan tenaga kerja ADP.
Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa ADP hanya mencatatkan sebanyak 132K lapangan kerja baru disektor swasta selama periode Juni, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 288K (F) dan 128K (P).
Lemahnya data ADP mendorong prospek negatif sektor tenaga kerja Amerika dan meningkatkan potensi Fed untuk menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi dan resiko resesi yang lebih buruk.
Hingga akhit perdagangan Rabu (31/8), Dolar ditutup melemah sekitar 14 poin atau 0.15% berakhir pada level 108.67. Dolar mencatatkan keuntungan sekitar 2.03% selama Agustus.
Matauang
Euro diperdagangkan menguat terhadap Dolar selama perdagangan Rabu (31/8) karena prospek kenaikan suku bunga ECB sebanyak 75 bps menjadi 1.25% pada pertemuan 8 September mendatang. Spekulasi tentang kenaikan suku bunga dengan skala besar ECB terus meningkat menyusul laporan inflasi Eropa yang mencapai 9.1% (YoY) selama periode Agustus.
EUR/USD ditutup menguat sebanyak 38 poin atau 0.38% berakhir pada level 1.0051, setelah uji tertinggi 1.0078 dan terendah 0.9971.
Berbanding terbalik dengan Euro, GBP/USD ditutup melemah sekitar 33 poin atau 0.28% berakhir pada level 1.1619, setelah uji tertinggi 1.1693 dan terendah 1.1598. Sementara AUD/USD ditutup melemah sebanyak 0 poin atau 0.15% berakhir pada level 0.6841.
Emas
Harga emas mengakhiri perdagangan Agutus dengan kerugian cukup tajam – berada diambang batas $1,700 karena kekuatan Dolar dan peluang kenaikan 75bps suku bunga Fed yang mencapai 70%.
Berdasarkan survei oleh CME, peluang kenaikan suku bunga sebanyak 75bps meningkat menjadi 72.00% dari 61.0% dibandingkan minggu lalu. Melemahkan peluang kenaikan 50bps menjadi sekitar 28.0% dari 39.0% dibandingkan pekan lalu.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $12.79 atau 0.75% berakhir pada level $1,710.93 per ons setelah uji tertinggi $1,726 dan terendah $1,709. Sementara emas berjangka kontrak Desember turun sebanyak $15.50 atau 0.90% berakhir pada level $1,720.80 per ons di Divisi Comex.
Secara teknikal, harga emas terlihat cukup rentan terkoreksi dibawah $1,700 dalam pekan ini, dengan resiko penurunan akan berada pada kisaran $1,690 – $1,680 jika laporan tenaga kerja AS mendorong Dolar cetak rekor tertinggi baru dan bertahan diatas 109.
Minyak
Harga minyak mentah dunia ditutup melemah tajam dalam dua hari perdagangan berturut-turut setelah Juru Bicara Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa menteri keuangan G7 akan membahas batas harga minyak Rusia pada hari Jumat (2/9).
Dipasar spot, harga minyak ditutup anjlok sebanyak $3.42 atau 3.85% berakhir pada level $88.85 per barel, setelah uji terendah $88.29. Minyak mentah WTI menetap di $89.55 per barel, sementara minyak mentah Brent London menetap di level $95.64 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (1/9), fokus pasar global akan tertuju pada laporan Manufacturing PMI China, Eropa, Inggris hingga Amerika. Disesi perdagangan Amerika malam nanti, pasar juga akan terfokus pada data Klaim Pengangguran Mingguan AS yang akan dirilis pada pukul 19:30 WIB.