
SPX: S&P 500 Mencatat Awal Masa Jabatan Presiden Terburuk dalam 100 Hari Sejak 1973
Indeks pasar secara umum turun 7,3% sejak Hari Pelantikan, 20 Januari. Di sisi lain, Trump memuji pekerjaannya selama 100 hari pertamanya dan mengecam bos Fed Jay Powell.
Awal Terburuk untuk Saham dalam 50+ Tahun
Trump mungkin menguat di Michigan — tetapi Wall Street tidak ikut merayakan. Selasa menandai hari ke-100 masa jabatan kedua Presiden Trump, dan hasilnya sudah ada: pasar saham baru saja mencatat awal terburuknya sebagai presiden dalam lebih dari 50 tahun.
S&P 500 turun 7,3% sejak Hari Pelantikan pada 20 Januari, mencatatkan penurunan terburuk dalam 100 hari di bawah presiden AS mana pun sejak masa jabatan kedua Richard Nixon pada 1973.
📊Dow dan Nasdaq Ikut Merosot
Dow Jones Industrial Average tidak jauh tertinggal, turun 6,8% — juga merupakan kinerja terburuknya untuk memulai masa jabatan presiden dalam lebih dari lima dekade karena tarif Trump memangkas proyeksi pertumbuhan ke kiri dan kanan.
Investor teknologi bahkan mengalami hal yang lebih buruk. Nasdaq Composite anjlok 11% selama periode tersebut, menandai penurunan 100 hari tertajam di bawah presiden baru (atau yang kembali) sejak masa jabatan pertama George W. Bush pada 2001 — tepat di akhir kehancuran dot-com.
Trump Berbicara tentang Kemenangan, Menyindir Fed
Meskipun mengalami penurunan secara menyeluruh, Presiden Trump tampak tidak terpengaruh. Dalam rapat umum bergaya kampanye di Michigan, ia merayakan pekerjaannya dan membicarakan langkah-langkah awal pemerintahannya. Ia juga menyerang Federal Reserve. “Saya punya orang Fed yang tidak benar-benar bekerja dengan baik,” katanya, sindiran yang tidak terlalu halus terhadap Ketua Fed Jerome Powell.
“Saya ingin bersikap sangat baik dan hormat kepada Fed,” imbuh Trump, sebelum melemahkan sentimen tersebut dengan: “Anda tidak seharusnya mengkritik Fed… tetapi saya tahu lebih banyak daripada dia tentang suku bunga, percayalah.”
⚠️ Tekanan Kebijakan Meningkat Lagi
Retorika tajam tersebut menyusul tekanan yang meningkat selama berminggu-minggu dari Gedung Putih terhadap Fed. Trump telah berulang kali menyalahkan Powell karena mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dan menunda pemotongan, yang menurutnya, memperlambat apa yang bisa menjadi “ekonomi yang sedang berkembang pesat.”
Namun, para pedagang dan investor semakin fokus pada volatilitas yang dipicu oleh ancaman tarif, ketegangan perdagangan dengan Tiongkok, dan pergeseran independensi Fed — semua tema tersebut sangat membebani sentimen investor. Dan dengan pendapatan Big Tech yang mengalir minggu ini, lebih banyak kejelasan — atau kekacauan — bisa jadi akan segera terjadi.