Sterling Menghadapi Volatilitas dengan Data Inggris Mendatang
Sterling menghadapi volatilitas minggu ini karena data-data penting dapat menunjukkan tingkat perlambatan ekonomi Inggris, ujar Enrique Diaz-Alvarez dari Ebury dalam sebuah catatan. Data ketenagakerjaan akan dirilis pada hari Selasa, diikuti oleh data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua pada hari Jumat. Sementara itu, prospeknya “pasti stagflasi” dengan pertumbuhan yang lemah dikombinasikan dengan inflasi yang tinggi, ujarnya. Data tersebut muncul setelah Bank of England memangkas suku bunga pada hari Kamis. Namun, empat dari sembilan anggota memilih untuk mempertahankan suku bunga dan BOE mempertahankan panduannya untuk penurunan suku bunga bertahap, yang mendorong penguatan sterling. Sterling melemah 0,3% menjadi $1,3402 setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dua setengah minggu di $1,3476, menurut data LSEG. Euro jatuh ke level terendah 10 hari di 0,8642.