Trump Kembali Picu Gelombang Pasar, Emas Naik 3.5% Di Awal Pekan
Trump kembali memicu pergolakan pasar keuangan global, dengan ancaman baru terhadap Tiongkok ditengah tengat waktu gencatan senjata perang dagang jelang pertemuannya dengan Presiden Xi.
Harga emas menguat sebagai safehaven karena ketengangan perang dagang meningkat. Disisi lain, Dolar AS juga menguat jelang rilis data terbaru CPI AS pada pekan ini dan karena investor terus memantau perkembangan seputar penutupan pemerintah AS yang telah berkepanjangan.
Pasar saham global menguat tajam selama sesi perdagangan Senin (20/10), dipimpin oleh penguatan indeks saham Jepang yang mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa di tengah spekulasi bahwa kebijakan fiskal Sanae Takaichi akan mengamankan jabatannya sebagai Perdana Menteri berikutnya.
Pasar Tiongkok melonjak menyusul data pertumbuhan ekonomi yang lumayan positif dan optimisme pasar terhadap Perundingan perdagangan tingkat tinggi Tiongkok-AS yang akan berlanjut dalam beberapa minggu mendatang.
Key Highlihts
- Trump muncul dengan komentarnya tentang potensi tarif sebesar 155% akan berlaku pada 1 November, kecuali tercapai kesepakatan. Hal ini, memicu kenaikan safehaven pada perdagangan Amerika semalam.
- Penutupan Pemerintah AS semakin berkepanjangan – akan memasuki hari ke-21 pada Selasa (21/10), terhitung sejak 1 Oktober 2025 Pemerintah Federal AS resmi ditutup sementara. Sejauh ini, meskipun belum ada tanda-tanda akan segera dibuka kembali, namun pasar mulai optimis dengan kemungkinan akan tercapainya kesepakatan pendanaan sementara.
- Berdasarkan survei terbaru, perkiraan penutupan pemerintah AS turun menjadi 32 hari dari perkiraan sebelumnya yang sempat mencapai sekiitar 40 hari.
- Prospek The Fed semakin rumit karena penutupan pemerintah (shutdown) mengakibatkan penundaan data-data penting karena shutdowon berkepanjangan. Sejauh ini, ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan 29 Oktober tetap tinggi, berada di angka 96% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
- Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) akan merilis laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaru pada 24 Oktober 2025, di tengah penutupan yang sedang berlangsung.
- Standard Chartered Bank memperkirakan harga emas rata-rata akan mencapai $4.488 pada tahun 2026.
- HSBC menaikkan perkiraan harga emas rata-rata tahun 2025 sebesar $100 menjadi $3.455 per ons dan memproyeksikan akan mencapai $5.000 per ons pada tahun 2026.
- Citigroup memperkirakan harga minyak turun ke level $50 per barrel jika konflik Rusia-Ukraina mereda. Perkiraan muncul setelah rencana pertemuan ke-2 Putin-Trump.
Market Movement
Pada Senin (20/10), harga emas (spot) kembali diperdagangkan menguat tajam – Emas spot mencatatkan kenaikan sebesar $104.59 atau 2.46% berakhir pada level $4,356.14 per ons, setelah uji tertinggi $4,381 dan terendah $4,218.
Pada saat yang sama, Emas berjangka (DEC) mencatatkan kenaikan sebesar $146.10 atau 3.47% berakhir pada level $4,359.40 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $4,398.00 dan terendah $4,229.70 di Divisi Comex. Emas (Dec) naik 5.32% minggu lalu.
Sementara itu, Indeks Dolar AS berakhir berakhir naik – mencatatkan kenaikan sebanyak 21 poin atau 0.21% berakhir pada level 98.62, setelah sempat meguat pada tertinggi 98.65 dan terendah 98.39.
Dipasar rival utama Dolar, sekelompok matauang berisiko berakhir campuran. Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdaganan Senin, 20 Oktober 2025,
- AUDUSD : 0.65114 , +18 / +0.28%
- EURUSD : 1.16409 , -10 / -0.09%
- GBPUSD : 1.34047 , -19 / -0.14%
- NZDUSD : 0.57432 , +20 / +0.36%
- USDJPY : 150.728 , +13 / +0.09%
- USDCAD : 1.40366 , +18 / +0.13%
- USDMXN : 18.38310 , +338 / +0.18%
- USDCHF : 0.79223 , -10 / -0.13%
- USDCNH : 7.11890 , -5 / -0.01%
Sentimen
Pekan ini, Perkembangan Shutdown AS masih akan menjadi berita utama setelah penutupan pemerintah sejak 1 Oktober 2025. Pasar akan menantikan rilis data inflasi AS pada 24 Oktober setelah dua pekan minim data ekonomi AS.