
US Shutdown News, Emas Potensi Rebound
Harga emas melorot, mencatatkan kenaikan kurang dari setengah persen jelang penutupan perdagangan Kamis (19/12) karena rangkaian data ekonomi AS yang positif memberikan tekanan baru pada harga emas.
- US GDP (QoQ) (Q3), 3.1% (A) vs. 2.8% (F) vs. 3.0% (P)
- US Initial Jobless Claims, 221K (A) vs. 245K (F) vs. 242K (P)
- US Core PCE Prices (Q3), 2.2% (A) vs. 2.10% (F) vs. 2.80% (P)
- US PCE Prices (Q3), 1.5% (A) vs. 1.5% (F) vs. 2.5% (P)
- US Philadelphia Fed Manufacturing Index (Dec), -16.4 (A) vs. 2.5 (F) vs. -5.5 (P)
- US Existing Home Sales (MoM) (Nov), 4.8% (A) vs. 3.4% (P)
- US Existing Home Sales (Nov), 4.15M (A) vs. 4.07M (F) vs. 3.96M (P)
Harga emas melemah sejak pertemuan FOMC dini hari kemarin, dimana Ketua Fed Jerome Powell dan dewan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengurangi biaya pinjaman sebesar 25 basis poin menjadi 4.50%. Bank juga memperkirakan dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun 2025 dan dua kali lagi untuk tahun 2026. Tidak akan se-agresif pada tahun ini.
Hingga jelang penutupan perdagangan Kamis (19/12) pada pukul 04:00 WIB, Harga Emas mencatatkan kenaikan sebesar $11.33 atau 0.44% berada pada level $2,596.38 per ons, setelah capai tertinggi $2,626 dan terendah $2,582.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Februari, sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan melemah sebanyak $40.00 atau 1.51% berada pada kisaran $2,613.30 per ons, setelah capai tertinggi $2,640 dan terendah $2,596 di Divisi Comex.
Dolar
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, diperdagangkan menguat – mencatatkan keuntungan sebesar 15 poin atau 0.14% berada pada level 108.41 saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB, setelah capai tertinggi 108.49 dan terendah 107.82.
Pounsterling anjlok – mendekati level terendah sejak 22 November setelah Bank of England mempertahankan suku bunga di 4.75% dengan hasil pemungutan suara 6-3. Dimana Dhingra, Ramsden, dan Taylor memberikan suara untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Sementara itu, Yen Jepang diperdgangkan melemah tajam terhadap Dolar AS, mencapai level 157.797 tertinggi sejak 19 Juli. Yen melemah menyusul keputusan BoJ untuk mempertahankan suku bunga tetap pada 0.25%.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.62388 , +23 / +0.38%
- EURUSD : 1.03627 , +13 / +0.13%
- GBPUSD : 1.24985 , -72 / -0.58%
- NZDUSD : 0.56321 , +8 / +0.14%
- USDJPY : 157.373 , +258 / +1.67%
- USDCAD : 1.43924 , -52 / -0.36%
- USDCHF : 0.89832 , -26 / -0.29%
- USDCNH : 7.30520 , -133 / -0.18%
Sentimen
Pada perdagangan akhir pekan (20/12), fokus pasar akan tertuju pada politik Amerikan dimana Pemerintahan akan menghadapi kemungkinan penutupan pemerintah AS (Shutdown) pada 21 Desember 2024.
Ancaman shutdown yang tinggal beberapa hari lagi mencakup perdebatan untuk meningkatkan atau menghilangkan pagu utang. Menurut Reuters mengutip sumber Politico bahwa Ketua DPR AS Johnson dan tim Presiden terpilih Trump sedang mengepung rencana pendanaan federal baru yang mencakup bantuan bencana, menunda pertikaian batas utang selama dua tahun, dan menyetujui perpanjangan undang-undang pertanian selama satu tahun.
Kemungkinan penutupan pemerintah akan mendorong harga emas bergerak lebih tinggi karena statusnya sebagai tempat berlindung yang aman di tengah ketidakpastian politik.
Sementara itu, dari rangkaian data ekonomi Jumat (20/12) akan mencakup data inflasi Jepang dan Pertemua Bank Sentral Tiongkok.
Selama sesi Eropa, perhatian akan beralih ke Indeks Harga Produsen Jerman bulan November dan Penjualan Ritel Inggris untuk bulan yang sama. Di sesi Amerika angka inflasi AS dan Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan akan jadi fokus utama pasar.