
USD/JPY: Dolar Kembali ke ¥144,00 karena Pedagang Yen Mundur Setelah Pesan Ueda tentang Suku Bunga Berbunyi Kosong
Biaya pinjaman akan naik hanya jika ekonomi Jepang menunjukkan bahwa ekonominya cukup kuat untuk terus tumbuh dalam lingkungan suku bunga tinggi, kata Ueda kepada parlemen.
Dolar Melawan: Reli Yen Mereda
Pasangan USDJPY bangkit kembali di atas ¥144,00 pada hari Rabu karena para pedagang mengurangi ekspektasi agresif mereka terhadap kebijakan moneter Jepang.
Setelah reli yen selama beberapa hari selama paruh kedua bulan Mei, dolar kembali menguat menyusul komentar hati-hati dari Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda pada hari Rabu. Kenaikan suku bunga hanya akan terjadi jika ekonomi Jepang terbukti cukup kuat untuk mempertahankannya, kata Ueda.
Nada Gubernur yang terukur mengisyaratkan tidak adanya urgensi untuk bertindak, membuat para investor yen kecewa — dan menyiapkan panggung bagi greenback untuk merebut kembali dominasi jangka pendek. Suku bunga tinggi biasanya menguntungkan mata uang lokal karena imbal hasil simpanan meningkat dan aliran modal asing masuk.
Ueda Berusaha Menemukan Jalan Keluar
Dalam kesaksiannya di parlemen, Ueda mengatakan BOJ akan tetap pada jalur pengurangan obligasi setelah Maret tetapi tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga sampai pertumbuhan upah dan harga menunjukkan momentum yang berkelanjutan.
Ia mengakui bahwa tarif AS dapat menekan bonus perusahaan Jepang dan pembicaraan upah, yang berpotensi meredam permintaan konsumen di masa mendatang.
Meskipun inflasi utama meningkat pesat pada 4,6% pada bulan April, Ueda tetap yakin bahwa tekanan harga pangan akan mereda dan konsumsi akan tetap tangguh.
Tindakan Penyeimbangan Jepang — Inflasi & Pertumbuhan
Meningkatnya biaya impor dan lonjakan harga beras telah memicu inflasi, yang mempersulit jalur kebijakan bank sentral. BOJ berada dalam posisi yang sulit: inflasi jauh di atas target, tetapi permintaan domestik masih rapuh.
Ueda menekankan bahwa BOJ mengharapkan pertumbuhan ekonomi dan upah akan kembali meningkat, yang pada akhirnya akan membenarkan suku bunga yang lebih tinggi. Namun hingga saat itu, perbedaan nilai tukar Jepang dengan AS masih tetap utuh — pendorong utama arah dolar-yen dan hambatan berkelanjutan bagi yen.