
USD/JPY: Yen di Jalur Kenaikan ke-8 Berturut-turut Setelah Imbal Hasil Obligasi Jepang Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Biaya pinjaman yang mencapai rekor untuk utang jangka panjang mendorong para pedagang beralih ke yen dengan harapan lebih banyak uang dapat mengalir ke Jepang.
Reli Delapan Hari Sedang Berlangsung
Pasangan USDJPY diperdagangkan ke sisi negatif untuk hari kedelapan berturut-turut pada hari Kamis karena yen sibuk bergerak dan bergerak di seluruh grafik.
Dolar-yen mencapai titik terendah sesi di ¥143,10 dini hari karena para pedagang masih mencerna lelang obligasi pemerintah Jepang yang suram pada hari Selasa. Sorotan utamanya? Kurangnya permintaan untuk utang Jepang, yang menimbulkan beberapa kekhawatiran.
Yen Bergerak karena Kegelisahan Obligasi
Pada hari Selasa, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang dengan jangka waktu terlama meledak ke titik tertinggi sepanjang masa. Imbal hasil 30 tahun melonjak menjadi 3,14%, imbal hasil 20 tahun melonjak menjadi 2,56%, dan imbal hasil 40 tahun mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 3,61%.
Dalam konteks imbal hasil, itu adalah tanda bahaya utama: harga anjlok karena pembeli mundur. Namun di sisi lain, yen menguat karena investor memperkirakan hal ini mungkin akan mendatangkan permintaan asing jika investor global menjual aset berimbal hasil rendah dan membeli sejumlah utang Jepang.
Memahami
Di balik volatilitas? Ancaman tiga kali lipat. Pertama, pengurangan pembelian obligasi oleh Bank Jepang telah menciptakan kekosongan permintaan. Kedua, pedagang dihantui oleh beban utang Jepang yang sangat besar — lebih dari 200% dari PDB.
Ketiga, tarif Presiden AS Trump telah mengacaukan mesin perdagangan global, memicu kekhawatiran akan pertumbuhan yang lebih lambat.
Pedagang suku bunga mencatat bahwa lelang hari Selasa menampilkan “ekor” terbesar — selisih antara harga rata-rata dan harga terendah yang diterima — sejak tahun 1980-an. Hal itu menunjukkan pembeli menuntut diskon besar hanya untuk datang.
Perkecil Sedikit
Gambaran besarnya? Jika investor Jepang memutuskan untuk menarik diri dari aset asing dan memulangkan dana, hal itu dapat menimbulkan efek berantai di seluruh pasar global. Ketakutan itu mendorong pedagang valas untuk lebih menyukai yen — meskipun pasar obligasi domestik sedang kacau.
Untuk saat ini, dolar-yen bertahan tepat di atas level kritis ¥143,00. Penembusan di bawah level tersebut dapat membuka peluang bagi penguatan yen lebih lanjut, terutama jika aliran risk-off terus berlanjut dan kegelisahan pasar obligasi Jepang terus memicu permintaan safe haven.