Harga Emas Kian Meroket, Ditengah Perlambatan Ekonomi AS

Harga emas kian meroket, mencapai level tertinggi baru sejak Desember karena haraapan meningkatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve AS dan perlambatan ekonomi AS.

Disisi lain, melemahnya pasar saham Amerika juga semakin mendorong daya tarik beli terhadap safehaven emas meningkat dan harga Bitcoin yang terus mencatatkan rekor tertinggi baru sejak 2021 karena optimispe pasar pada kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan kegaduhan geopolitik yang semakin luas.

Dalam data yang melaporkan aktifitas manufaktur sektor Jasa Amerika yang dirilis oleh ISM memperlihatkan bahwa aktifitas jasa di AS melambat pada level 52.6, turun dari sebelumnya 53.4 dan lebih rendah dari perkiraan pada 53.0.

Tingkat Pesanan Pabrik di AS dilaporkan turun sebanyak 3.6% selama periode Januari, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada -3.1% (F) dan -0.30% (P).

Hingga jelang penutupan perdagangan Selasa (5/3) pada pukul 04:00 WIB, harga emas (spot) diperdagangkan menguat sebanyak $14.77 atau 0.70% pada level $2,129.28 per ons, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi $2,141 dan terendah $2,110.

Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan naik sebanyak $11.90 atau 0.56% pada level $2,138.20 per ons, setelah capai tertinggi $2,150 dan terendah $2,118 di Divisi Comex.

Bitcoin naik ke level tertinggi sejak 2021, menetap pada level 63.689 naik sebanyak 5.90% pada saat penulisan.

Indeks Dolar AS diperdagangkan melemah sekitar 8 poin atau 0.08% pada level 103.76 saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB, setelah diperdagangkan hingga tertinggi 103.95 dan terendah 103.57.

Sedangkan pasar matauang berisiko bergerak campuran dengan mayoritas pada bergerak lebih tinggi karena memanfaatkan pelemahan Dolar AS, sementara matauang komoditas masih rentan terkoreksi menyusul melemahnya harga minyak mentah dunia.

Sedangkan Yen Jepang diperdagangkan menguat tajam terhadap Dolar ditengah harapan kenaikan suku bunga Bank Of Japan. USDJPY menetap pada kisaran 149.940 sat berita ini ditulis.

Berikut adalah posisi pasar matauang jelang penutupan perdagangan 5 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB,

• AUDUSD : 0.65044 , -3 / -0.05%
• EURUSD : 1.08576 , +3 / +0.03%
• GBPUSD : 1.27060 , +16 / +0.12%
• NZDUSD : 0.60848 , -8 / -0.14%
• USDJPY : 149.940 , -57 / -0.38%
• USDCAD : 1.35918 , +20 / +0.15%
• USDCHF : 0.88317 , -16 / -0.18%
• USDCNH : 7.20770 , +21 / +0.03%

Minyak

Pasar Minyak Mentah Dunia bergejolak pada hari Selasa, menyeret Minyak Mentah AS West Texas Intermediate (WTI) bergerak lebih jauh ke bawah dan mencoba uji level di bawah $78,00 per barel karena kenaikan permintaan Minyak Mentah Tiongkok yang telah lama ditunggu-tunggu gagal terwujud.

Harga minyak masih terus melemah bahkan setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini mengumumkan perpanjangan batas produksi kuartal pertama. Namun hal tersebut juga gagal meningkatkan harga Minyak Mentah global. Pasalnya meskipun OPEC terus mengurangi produksi negara-negara anggotanya, namun produksi dari negara-negara non-OPEC, terutama AS, terpantau terus meningkat.

Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan 5 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB,

• OIL (SPOT) : $77.66 , -$0.75 / -0.96%
• WTI : $78.18 , -$0.56 / -0.71%
• BRENT : $82.04 , -$0.76 / -0.92%

Sentimen

Selasa perdagangan Rabu (6/3), fokus utama pasar global akan tertuju pada dimulainya rangkaian data tenaga kerja AS dan Tetimoni Kepala Federal Reserve AS Jerome Powell. (lihat jadwal kalendar diatas / Economics watch today).