Saham Anglo American Jatuh Setelah Penangguhan Tambang Australia
Saham Anglo American turun 3% pada hari Senin setelah perusahaan tambang tersebut menghentikan produksi di tambang batu bara pembuatan baja Grosvenor di Australia menyusul kebakaran bawah tanah yang terjadi pada akhir pekan.
Anglo American mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya sedang memadamkan api bawah tanah di tambang di negara bagian Queensland, Australia, setelah kebakaran terjadi di sana pada hari Sabtu.
“Kami yakin kejadian ini dapat berdampak negatif terhadap waktu dan pelaksanaan rencana restrukturisasi perusahaan Anglo dan oleh karena itu potensi hasil perusahaan Anglo di masa depan,” tulis analis JP Morgan dalam sebuah catatan.
Analis lain mengatakan penangguhan tersebut dapat menunda penjualan aset batubara Anglo dan memukul valuasinya karena aset batubara metalurgi Australia merupakan aset yang diharapkan oleh pasar agar manajemen dapat melakukan divestasi paling cepat.
Menurut analis di Jefferies, Grosvenor menyumbang sekitar 30% dari nilai $4,5 miliar yang diatribusikan broker tersebut pada bisnis batu bara pembuatan baja Anglo.
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di London ini pada bulan Mei telah menguraikan rencana untuk mendivestasikan aset-aset yang kurang menguntungkan dan fokus pada peningkatan produksi tembaga setelah upaya BHP yang gagal untuk mengambil alih perusahaan tersebut.
Saham Anglo berkinerja buruk di bawah indeks FTSE 100 pada awal perdagangan Senin. Mereka merupakan persentase pecundang terbesar di indeks bluechip London.