Harga Emas Merosot, Susul Kenaikan Dolar
Harga emas berbalik melemah selama sesi perdagangan Amerika pada Senin (29/7), tertekan oleh penguatan Dolar setelah sebelumnya sempat uji tertinggi $2,403 per ons karena harapan pemangkasan suku bunga the Fed.
Sejauh apa yang tertlihat, Investor nampakny cukup berhati-hati dan mengantisipasi pertemuan FOMC dan sekelompok data kunci tenaga kerja AS yang akan dirilis pekan ini. Penurunan pada harga emas terbatas meskipun resiko ketegangan geoplitik di Timur Tengah kembali meningkat.
Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools Probabilitas pemangkasan suku bunga pada akhir Juli hanya sebesar 6.2%, namun naik dari 4.1% pada pekan lalu. Ekspektasi pemangkasan suku bunga September bertahan dikisaran 100% – 95% selama sepekan terakhir.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (29/7), Harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $4.52 atau 0.19% pada level $2,382.06 per ons, setelah uji tertinggi $2,403 dan terendah $2,369.
Pada saat yang sama, harga emas berjangka kontrak Agustus sebagai kontrak teraktif saat ini bergerak turun sebanyak $1.40 atau 0.16% berakhir pada level $2,379.60 per ons, setelah uji tertinggi $2,402 dan terendah $2,367 di Divisi Comex.
Dolar
Indeks Dolar AS diperdagangkan sangat volatile selama sesi perdagangan awal pekan ini (29/7), menguat mencapai tertinggi 104.75 – tertinggi dalam dua minggu. Investor nampak bersemangat jelang deretan pertemuan bank sentral pada pekan ini.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (29/7), Dolar diperdagangkan menguat sebanyak 28 poin atau 0.27% berada pada level 104.58, setelah capai tertinggi 104.75 dan terendah 104.14.
Pasangan GBP/USD anjlok mencapai terendah 1.28062, sebelum akhirnya berbalik dan bertahan dikisaran 1.28616 karena tekanan sentimen pasar jelang pertemuan Bank Sentral Inggris pada Kamis 1 Agustus mendatang. BoE diperkirakan akan memangkas kembali suku bunga Bank Sentral sebanyak 25bps menjadi 5.00%.
Berikut adalah posisi pasar matauang jelang penutupan 29 Juli 2024 pukul 03:50 WIB,
- AUDUSD : 0.65486 , +2 / +0.03%
- EURUSD : 1.08202 , -33 / -0.31%
- GBPUSD : 1.28595 , -7 / -0.05%
- NZDUSD : 0.58745 , -13 / -0.22%
- USDJPY : 154.020 , +28 / +0.19%
- USDCAD : 1.38520 , +19 / +0.14%
- USDCHF : 0.88604 , +24 / +0.28%
- USDCNH : 7.26620 , +83 / +0.11%
Minyak
Harga minyak kembali terkoreksi pada Senin (29/7) mencatatkan level terendah baru sejak 10 Juni – melanjutkan kerugian lebih dari 3% pada minggu lalu.
Penurunan kembali terkoreksi karena masih adanya kekhawatiran tentang lemahnya ekonomi Tiongkok sehingga membayangi permintaan dari negara tersebut.
Berikut adalah posisi pasar minyak jelang penutupan 29 Juli 2024 pukul 03:50 WIB,
- OIL (SPOT) : $75.47 , -$0.54 / -0.71%
- WTI : $75.88 , -$1.28 / -1.66%
- BRENT : $79.05 , -$1.23 / -1.53%
Sentimen
Pada perdagangan Selasa (30/7), fokus pasar akan tertuju pada data GDP Eropa pada pukul 16:00 WIB dan Laporan JOLTs AS pada pukul 21:00 WIB.
Pada pekan ini, serangkaian pertemuan Bank Sentral utama Dunia diantaranya Bank of Japan (BoJ), U.S Federal Reserves (Fed) dan Bank of England (BoE) akan jadi pusat perhatian pasar bersamaan dengan serangkaian data tenaga kerja AS.