Pounsterling Anjlok, Uji Terendah Sejak 1985
Poundsterling menjadi pemain terburuk sepanjang sesi perdagangan pekan lalu, anjlok jauh dibawah 1.1 untuk pertama kalinya sejak 37 tahun terakhir ditengah gejolak ekonomi yang mendorong Inggris masuk dalam jurang resesi.
Pound anjlok lebih dari 400 poin terhadap indeks dolar Amerika setelah laporan aktifitas ekonomi Inggris melambat pada level terendah dalam 20 bulan. Hingga penutupan Jumat (23/9), GBP/USD tercatat melemah sebanyak 403 poin atau 3.71% berakhir pada level 1.0851, setelah uji tertinggi 1.1273 dan terendah 1.0838. Sterling mencatatkan kerugian 5.23% dalam sepekan.
Disisi lain, Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat tajam ke level 113.24 tertinggi sejak Mei 2002. Dukungan kuat pada Dolar terus mengalir setelah sikap agresif Federal Reserve AS yang kembali menaikkan suku bunga sebanyak 75 bps ke 3.25% pada pertemuan Kamis dalam tujuan Fed untuk memerangi inflasi. Pada Jumat (23/9), Dolar ditutup naik sebanyak 170 poin atau 1.50% berakhir pada level 113.00, setelah uji tertinggi 113.24 dan terendah 111.08.
Pasangan matauang EUR/USD ditutup anjlok sebanyak 146 poin atau 1.51% berakhir pada level 0.9687, setelah uji tertinggi 0.9851 dan terendah 0.9667. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 113 poin atau 1.73% berakhir pada level 0.6527, setelah uji tertinggi 0.6655 dan terendah 0.6510.
Terhadap Dolar Yen Jepang melemah sebanyak 95 poin atau 0.66% berakhir pada level 143.32, semetara Swissfranc melemah ke level 0.9811 – naik sebanyak 41 poin atau 0.42%.
Emas
Harga emas anjlok jauh dibawah $1,650 per ons ke level terendah dalam dua setengah tahun, ditengah penguatan Dolar dan Imbal hasil obligasi AS karena sikap agresif the Fed yang diperkirakan akan terus berlanjut karena inflasi yang masih belum dapat ditahlukan.
Dolar melonjak pada level tertinggi dalam dua dekade pada kisaran 113.24, Sementara imbal hasil obligasi 2-tahun AS bergerak pada level 4.2032% tertinggi dalam 15-tahun dan Imbal hasil obligasi 10-tahun AS berakhir pada kisaran 3.687% – setelah uji level 3.829% tertinggi sejak April 2010.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $27.29 atau 1.66% berakhir pada level $1,643.61 per ons, setelah uji tertinggi $1,676 dan terendah $1,639. Emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $25.50 atau 1.54% berakhir pada level $1,655.60 per ons di Divisi Comex.
Dalam pekan ini, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan dengan range yang cukup lebar dan berpotensi uji level terendah baru sebelum rebound dengan dukungan beberapa fundamental selama akhir pekan. Kekhawatiran pasar tentang berlangsungnya referendum beberapa wilayah di Ukraina untuk masuk ke Rusia berpotensi memicu konflik yang lebih buruk dengan Negara-negara barat.
Jika pasar terus terguncang dengan konflik tersebut, maka emas berpotensi diuntungkan sebagai safehaven bersama dengan Dolar. Secara teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,670.00 – $1,607.00.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, pasar global akan terfokus pada serangkaian jadwal press conference member Fed dan Kepala Fed Jerome Powell. Dari deretan data ekonomi, laporan GDP Amerika akan menjadi fokus utama pada Kamis (29/9).