Minim Data, Pasar Keuangan Global Bergerak Datar
Pasar keuangan global bergerak dalam volatitas yang tidak terlalu besar selama sesi perdagangan Selasa (11/10), membentuk pola doji hampir pada seluruh pasangan matauang utama dunia dan harga emas, terkecuali harga minyak mentah dunia setelah IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
Indeks Dolar Amerika bergerak datar pada kisaran 113.20 dipembukaan awal pasar Amerika, sebelum akhirnya ditutup naik sekitar 13 poin atau 0.11% berakhir pada level 113.30. Pasangan matauang GBPUSD ditutup melemah sebanyak 86 poin atau 0.78% berakhir pada level 1.0971, setelah uji terendah 1.0951 dan tertinggi 1.1179.
Pound terlihat gusar setelah Bank of England menghentikan sementara operasi penjualan obligasi korporasi minggu ini, yang seharusnya berakhir pada 14 Oktober.
Matauang Euro melemah terhadap Dolar karena tekanan resesi pada ekonomi kawasan tersebut. Ekonomi Jerman terus menjadi pusat perhatian pasar secara luas sebagai negara dengan ekonomi terkuat di kelompak UE. Ketegangan berkobar setelah pemerintah Jerman meluncurkan paket bantuan senilai €200 miliar ($306 miliar) yang bertujuan membantu rumah tangga Jerman dan bisnis untuk mengatasi tagihan energi inflasi yang tak terkendali.
Sayangnya, Jerman menerima seruan protes dan reaksi keras dari negara-negara Uni Eropa lainnya, yang menuduh Berlin menggunakan kekuatan fiskalnya untuk memberikan subsidi besar-besaran untuk menguntungkan produsen Jerman. Melonjaknya harga gas dan listrik mengancam resesi parah dikawasan Eropa dan dapat menghancurkan segala kemiripan kohesi kebijakan di blok 27-anggota tersebut. Biaya pinjaman antara negara-negara anggota mulai menyimpang karena kondisi pasar yang tak terkendali.
Hingga akhir perdagangan Selasa (11/10), EUR/USD ditutup melemah sebanyak 1 poin atau 0.01% berakhir pada level 0.9703, setelah uji terendah 0.9671 dan tertinggi 0.9774. Pasangan AUD/USD ditutup melemah sebanyak 25 poin atau 0.40% berakhir pada level 0.6272. Sementara USD/JPY ditutup melemah ke level 145.85, naik sebanyak 14 poin atau 0.10% dibandingkan penutupan Senin.
Emas
Pasar emas bergerak datar sepanjang sesi perdagangan Selasa (11/10) ditengah minimnya data ekonomi dan gejolak geopolitik. Investor nampaknya sangat mengatisipasi setiap perkembangan fundamental global jelang laporan inflasi AS dan pembacaan risalah pertemuan FOMC September lalu.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $2.72 atau 0.16% berakhir pada level $1,666.01 per ons, setelah uji tertinggi $1,683 dan terendah $1,660. Sementara Emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sebanyak $10.80 atau 0.64% berakhir pada level $1686.00 per ons di Divisi Comex.
Sejauh ini, pasar emas nampaknya cukup terbebani oleh laporan IMF yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2.7% (vs. 2.9%). IMF memangkas pertumbuhan Amerika menjadi 1.6% dibandingkan 2.3% pada perkiraan Juli lalu. IMF menekankan bahwa Pertumbuhan global pada 2023 dapat turun menjadi 1% dibawah skenario dari 30% kenaikan harga minyak, Krisis Properti di China, pasar tenaga kerja yang terlalu panas, dan pengetatan keuangan yang parah oleh Bank Sentral di Dunia.
Secara fundamental, kekhawatiran tentang resiko resesi global ditahun mendatang dapat menekan permintaan pada risk assets dan pasar emas.
Minyak
Harga minyak mentah memperpanjang penurunan dalam dua sesi perdagangan berturut-turut setelah pejabat AS meminta Arab Saudi untuk menunda pemotongan produksi OPEC+ selama sebulan, sayangnya permintaan tersebut ditolak oleh Arab Saudi. Sebelumnya OPEC+ sepakat untuk mengurangi produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari, yang merupakan pemotongan terbesar sejak pecahnya pandemi COVID-19, yang membuat harga minyak mentah meroket.
Disisi lain, keputusan tentang pemotongan produksi minyak tidak dapat membuat harga minyak naik lebih lanjut karena pasar juga dibebani oleh peningkatan tajam kasus COVID-19 di kota-kota besar China, setelah Liburan Pekan Emas. Hal tersebut telah meningkatkan kekhawatiran tentang penurunan permintaan minyak. Pihak berwenang setempat dilaporkan telah menutup sekolah dan tempat wisata, menghidupkan kembali kenangan penguncian.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $1.95 atau 2.20% berakhir pada level $88.61 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup melemah sebanyak $1.78 atau 1.99% berakhir pada level $89.35 per barel, sementara minyak mentah berjangka Brent London ditutup turun sebanyak $1.90 atau 2.02% berakhir pada level $94.29 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, fokus pasar global akan tertuju pada laporan GDP Inggris pada 13:00 WIB dan laporan inflasi produsen (PPI) pada pukul 19:30 WIB. Pada Kamis dini hari (Rabu malam ini) pasar juga akan memperhatikan details pembacaan risalah pertemuan FOMC September yang akan dirilis pada pukul 01:00 WIB