Drama Politik Inggris, Kembali Tekan Perdagangan Pasar Global
Drama politik baru pemerintah Inggris hingga prospek suram global setelah laporan inflasi Inggris dan Eropa dirilis dengan laju kenaikan yang signifikan mendorong Dolar AS kembali diuntungkan.
Indeks Dolar mengakhiri perdagangan Rabu (19/10) dengan keuntungan sekitar 89 poin atau 0.79% berakhir pada 112.91, setelah uji tertinggi 113.11. Sementara pasangan GBP/USD berakhir melemah sebanyak 103 poin atau 0.92% berakhir pada level 1.1217.
Sterling kembali melemah setelah inflasi Inggris selama periode September meningkat sebanyak 10.1% lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada 10.0% (F) dan 9.9% (P).
Prospek suram ekonomi Inggris juga diperburuk oleh kondisi pemerintahannya setelah Suella Braverman mengundurkan diri sebagai menteri dalam negeri setelah hanya 43 hari menjabat, dengan alasan pelanggaran aturan serta kekhawatiran atas arahan pemerintah. Menyusul pengunduran diri Suella, Kepala Tory Whip Wendy Morton, juga dikabarkan telah mengundurkan diri.
Dipasar matauang utama lainnya, Pasangan EUR/USD ditutup melemah sebanyak 87 poin atau 0.89% berakhir pada level 0.9772, setelah uji tertinggi 0.9872. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 40 poin atau 0.64% berakhir pada level 0.6268.
Sementara itu, Yen Jepang terus melanjutkan pelemahan dan mencatatkan level tertinggi baru sejak 1990. USD/JPY berakhir melemah pada level 149.88, naik sebanyak 65 poin atau 0.43%. Yen nampak mengabaikan intervensi verbal yang dilakukan pejabat BOJ yang terus menekannya bahwa pelemahan Yen yang searah dan tak terkendali tidak dapat dibenarkan.
Emas
Harga emas diperdagangkan melemah tajam – terdepresi dibawah $1,630 setelah Dolar kembali menguat ke level 113 dan Yen jepang melemah pada rekor baru sejak 1990. Dari faktor yang mendasar, pasar emas terus ditinggalkan karena prospek suram tentang resesi global ditengah kondisi ekonomi yang terlalu panas dan tidak mampu menunjukkan tanda-tanpa pemulihan.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $22.76 atau 1.40% berakhir pada level $1,629.10 per ons, setelah uji tertinggi $1,654 dan terendah $1,627. Emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $21.60 atau 1.32% berakhir pada level $1,634.20 per ons di Divisi Comex.
Secara fundamental, pasar emas diperkirakan akan kembali bergerak lebih rendah diawal pembukaan pasar Asia, melihat pola pelemahan Yen dan penguatan Dolar AS. Fundamental ekonomi China yang lemah juga akan sangat membebani pergerakkan harga emas sebagai negara konsumen komoditas terbesar.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (20/10), pasar global akan terfokus pada laporan tenaga kerja Australia pada pukul 7:30 WIB. Diikuti oleh PBOC yang diperkirakan akan mengumumkan tingkat bunga acuan terbaru yang saat ini berada pada level 3.65%. Di sesi perdagangan Amerika, pasar akan terfokus pada laporan Klaim Pengangguran AS pada 19:30 WIB dan Existing Home Sales AS pada pukul 21:00 WIB.