Kepercayaan Konsumen Menurun, Dolar Anjlok Dibawah 111
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan melemah tajam terhadap seluruh rival utamanya, dan berakhir dibawah level 111 – terendah sejak 6 Oktober lalu. Dolar melemah setelah laporan Consumenr Confidence AS oleh Conference Board terkoreksi ke level 102.5 selama periode Oktober, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 105.9 (F) dan 107.8 (P).
Dolar menyelesaikan sesi perdagangan Selasa (25/10) dengan kerugian sebanyak 112 poin atau 1.01% berakhir pada level 110.88, setelah uji tertinggi 112.13 dan terendah 110.76.
Kebisingan politik Inggris terus menjadi fokus utama pasar global dan menjadikan Pasangan matauang GBP/USD menjadi sorotan utama pasar risk-off. Pelemahan Dolar, membantu GBP/USD menguat – berakhir naik sebanyak 192 poin atau 1.67% berakhir pada level 1.1472, setelah uji tertinggi 1.1499 dan terendah 1.1270.
Investor nampak antusias dan optimis menerima Rishi Sunak sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru, namun sayangnya tantangan ekonomi dan politik menjadi berat setelah Sekretaris Kehakiman Brandon Lewis dan Sekretaris Bisnis Jacob Ress-Mogg telah mengundurkan diri. Sedangkan Jeremy Hunt telah diangkat kembali sebagai Rektor.
Di Eropa, matauang Euro ditutup menguat terhadap Dolar jelang pertemuan ECB (European Central Bank) Kamis mendatang (27/10) yang diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75bps – sebagai langkah untuk meningkatkan laju pengetatan di tengah tanda-tanda memburuknya kondisi ekonomi dengan cepat.
Dalam pertemuan ECB, Fokusnya utama investor akan tertuju pada langkah apa yang direncanakan oleh pembuat kebijakan ke depan daripada pada kenaikan yang sebenarnya. Selama sesi perdagangan Selasa (25/10), EUR/USD ditutup menguat sebanyak 93 poin atau 0.93% berakhir pada level 0.9967, setelah uji tertinggi 0.9976 dan terendah 0.9847.
Dipasar matauang utamalainnya, USD/JPY berakhir menguat pada level 147.92, turun sekitar 108 poin atau 0.73%. Sementara AUD/USD ditutup mmenguat sebanyak 82 poin atau 1.28% berakhir pada level 0.6393.
Emas
Harga emas berbalik dari sesi terendah hariannya pada $1,638 ke tertinggi $1,662 ditengah pelemahan Dolar selama sesi perdagangan Amerika semalam.
Pasar emas menguat karena diuntungkan atas dugaan intervensi Bank of Japan melalui Kementerian Keuangan dan perdebatan dikalangan pembuat kebijakan Federal Reserve AS bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve juga berpotensi menimbulkan retakan dalam perekonomian. Hal ini, menimbulkan spekulasi bahwa Fed mungkin akan menurunkan laju kenaikan suku bunga.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $3.51 atau 0.21% berakhir pada level $1,652.91 per ons, setelah uji tertinggi $1,662 dan terendah $1,638. Sementara emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sebanyak $3.90 atau 0.24% berakhir pada level $1,658 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (26/10), Pasar akan terfokus pada laporan Inflasi Australia pada pukul 7:30 WIB dan laporan New Home Sales AS pada pukul 21:00 WIB. Dari jajaran Bank Sentral Dunia, Bank Sentral Kanada dijadwalkan akan mengumumkan perubahan suku bunga acuan pada pukul 21:00 WIB. BOC diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak 75bps menjadi 4.00%.