Antisipasi Laporan Inflasi AS, Harga Emas Bertahan di Level Tertinggi 3 Pekan
Pasar emas bergerak flat selama sesi awal perdagangan Asia Rabu (9/2) dan mulai bergerak dengan volatilitas yang cukup besar memasuki sesi perdagangan Amerika. Harga emas menguat dan mencoba bertahan pada level tertinggi dalam tiga pekan terakhir karena investor menunggu data kunci inflasi AS yang akan memberikan gambaran jelas pada besaran kenaikan suku bunga Fed pada Maret mendatang.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $7.20 atau 0.39% berakhir pada level $1,832.66 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,835, memanfaatkan pelemahan dolar yang bertahan dibawah level 96. Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, ditutup menguat sebanyak $6.30 atau 0.34% berakhir pada level $1,834.20 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan Kamis (10/2), pasar emas dan global akan terfokus pada laporan Inflasi Konsumen (CPI) Amerika Serikat yang akan dirilis pada pukul 20:30 WIB. Perlu diperhatikan bahwa jika laporan CPl dirilis naik lebih tinggi dari harapan pasar, maka dapat memicu spekulasi kenaikan suku bunga lebih dari 25Bps pada pertemuan Maret mendatang.
Berdasarkan jajak pendapat CME Group, probabiliti kenaikan suku bunga Fed sebesar 25bps turun ke level 75.00% dari 95.4% (Feb 2), sedangkan kemungkinan suku bunga naik sebanyak 50bps meningkat menjadi 25.0% dari 4.6% (Feb 2).
Secara teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan cukup volatile pada kisaran $1,838.00 – $1,805.00.