Black Monday, Resesi Dorong Aksi Jual Besar-besaran
Black Monday, aksi sell-off besar-besaran terjadi selama sesi perdagangan Senin (5/8), dengan hampir seluruh pasar keuangan global anjlok karena meningkatnya kekhawatiran tentang resesi global termasuk pada negara-negara dengan ekonomi terbesar di Dunia.
Kekhawatiran terbesar muncul ketika laporan tenaga kerja AS memburuk pada Jumat lalu (2/8), menambahkan deretan negara dengan ekonomi terbesar memasuki jurang resesi setelah China, Jepang.
Penurunan tajam terjadi dihampir seluruh instrument keuangan termasuk Emas, Dolar dan Indeks Saham global.
Dipasar Asia, indeks Nikkei 225 mencatatkan penurunan harian terburuk sejak 1987 – berakhir melemah lebih dari 4000 poin selama sesi hari Senin (5/8). Penurunan terjadi menyusul penguatan Yen terhadap Dolar AS mencapai level terkuatnya sejak Januari karena perbedaan kebijakan moneter kedua Bank Sentral. Kuatnya Yen mendorong biaya ekspor Jepang semakin mahal dan membebani perusahaan.
- NIKKEI : 31,078.00 , -4839.50 / -13.47%
- HSI : 16,698.36 , -247.15 / -1.46%
- SSEC : 2,860.70 , -44.64 / -1.54%
Pasar saham Eropa anjlok – dengam penurunan sebesar 322 poin terjadi dipasar saham Jerman, dan hampir 200 poin dipasar saham Prancis dan Inggris.
Di pasar Amerika, indeks saham Dow Jones anjlok lebih dari 1300 poin sebelum akhirnya ditutup dengan kerugian sekitar 1.033 poin atau 2.6%. Disusul oleh kerugian Nasdaq sebesar 567 poin dan S&P 500 AS anjlok sebanyak 160 poin.
Matauang
Indeks Dolar AS diperdagangkan melemah lebih dari 1% pada sesi perdagangan Senin (5/8), memperpanjang deret kerugian harian sejak sepekan terakhir mencapai level terrendah sejak 12 Januari lalu.
Resesi menjadi momok terbesar yang membebani pergerakkan pasar Dolar dan memperkuat harapan pemangkasan suku bunga segera pada September.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (5/8), Dolar diperdagangkan melemah sebanyak 52 poin atau 0.50% berada pada level 102.69, setelah uji tertinggi 103.28 dan terendah 102.15.
Sementara itu, Euro menjadi satu-satunya yang paling diuntungkan – sempat melampaui batas psikologis 1,1000 sebelum akhirnya kembali kehilangan momentum dan bergerak stabil dibawah 1.1. berikut adalah posisi pasar matauang jelang penutupan 5 Agustus 2024 (03:30 WIB),
- AUDUSD : 0.64946 , -15 / -0.23%
- EURUSD : 1.09564 , +47 / +0.43%
- GBPUSD : 1.27735 , -28 / -0.22%
- NZDUSD : 0.59316 , -25 / -0.42%
- USDJPY : 144.015 , -252 / -1.72%
- USDCAD : 1.38277 , -42 / -0.31%
- USDCHF : 0.85155 , -61 / -0.72%
- USDCNH : 7.13220 , -253 / -0.35%
Emas
Harga emas anjlok, dengan penurunan yang lebih buruk dari perdagangan sebelumnya karena lagi-lagi ditinggalkan investor ketika resesi menghantui permintaan pada aset safeheaven.
Harga emas bahkan enggan bergerak lebih tinggi meskipun terdapat percikan api ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Konflik Hamas-Israel-Palestina tampaknya akan meluas dengan kemungkinan keterlibatan dengan Iran.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (5/8) pada pukul 03:30 WIB, Harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $33.37 atau 1.37% berada pada level $2,408.74 per ons, setelah uji tertinggi $2,458 dan terendah $2,364.
Pada saat yang sama, harga emas berjangka kontrak Desember sebagai kontrak teraktif saat ini bergerak turun sebanyak $22.10 atau 0.89% berakhir pada level $2,447.70 per ons, setelah uji tertinggi $2,500.80 dan terendah $2,403.80 di Divisi Comex.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak mentah dunia terkoreksi lebih dari dari 3% karena resesi global dikhawatirkan akan memperlambat permintaan global.
Berikut adalah posisi pasar minyak jelang penutupan perdagangan 5 Agustus 2024 pada pukul 03:30 WIB,
- OIL (SPOT) : $73.31 , -$0.19 / -0.26%
- WTI : $73.78 , +$0.26 / +0.35%
- BRENT : $76.30 , -$0.51 / -0.66%
Sentimen
Pada perdagangan Selasa (6/8), fokus pasar akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Australia pada pukul 11:30 WIB.