
Bursa Asia Naik Dipimpin oleh Lonjakan Teknologi Hong Kong; Inflasi AS Siap Terjadi
Sebagian besar saham Asia naik pada hari Rabu, dipimpin oleh reli di sektor teknologi Hong Kong di tengah meningkatnya optimisme AI, sementara kenaikan di seluruh indeks regional lainnya tetap tenang menjelang laporan inflasi utama AS.
Indeks saham berjangka AS bertahan stabil selama jam perdagangan Asia karena investor menilai pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang suku bunga menjelang data inflasi utama yang akan dirilis hari ini.
Saham Hong Kong melonjak 2% karena saham teknologi, EV naik
Indeks Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 2% pada hari Rabu, jauh lebih tinggi daripada indeks saham regional lainnya karena saham teknologi Tiongkok, dan kendaraan listrik (EV) melonjak di tengah sensasi AI.
Saham Alibaba (NYSE:BABA) Group (HK:9988) yang terdaftar di Hong Kong melonjak lebih dari 8% hingga mencapai level tertinggi dalam empat bulan setelah laporan kemitraan strategis dengan Apple Inc (NASDAQ:AAPL) untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan (AI) untuk iPhone di Tiongkok.
Saham produsen kendaraan listrik BYD Co (HK:1211) naik 5,5% setelah mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, ketika perusahaan mengumumkan rencana untuk melengkapi modelnya dengan sistem bantuan pengemudi yang canggih.
Saham teknologi Tiongkok lain yang terdaftar di Hong Kong didorong oleh optimisme seputar terobosan AI domestik dari DeepSeek.
Saham Tencent Holdings Ltd (HK:0700) naik 2,2%, sementara saham Xiaomi (OTC:XIACF) Corp (HK:1810) naik 4% ke level rekor tertinggi baru di HK$44,55 pada hari Rabu.
Di daratan Tiongkok, indeks Shanghai Composite naik tipis 0,2%, sementara indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 sebagian besar tidak berubah.
Inflasi AS, kekhawatiran suku bunga membatasi kenaikan
Pasar Asia diperdagangkan dengan hati-hati karena investor menunggu rilis data inflasi konsumen AS, yang diharapkan memberikan petunjuk baru tentang lintasan suku bunga Fed.
Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi berada di tempat yang baik dan bank sentral tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga.
Investor juga waspada terhadap meningkatnya ketegangan perdagangan yang dipicu oleh tarif AS, yang mengancam akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengganggu rantai pasokan di seluruh industri utama.
Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,2% setelah kembali dari liburan, sementara TOPIX turun 0,3%.
KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,2%, sementara Bursa Efek Jakarta Indonesia naik 0,9%.
Indeks Komposit PSEi Filipina sedikit lebih tinggi, sementara Indeks Straits Times Singapura sebagian besar tidak berubah.
Indeks Nifty 50 India turun 0,2% pada pembukaan, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%.