Bursa Eropa karena Imbal Hasil Menguat dan Kekhawatiran Tiongkok Membebani
Bursa Eropa melanjutkan penurunan pada hari Selasa karena kenaikan imbal hasil obligasi menekan sektor teknologi yang sensitif terhadap suku bunga, sementara pelemahan pada saham-saham yang terekspos Tiongkok terus berlanjut karena kegelisahan perlambatan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Pan-European STOXX 600 (.STOXX) merosot 0,7% pada pukul 07.10 GMT, karena imbal hasil obligasi 10-tahun acuan mencapai level tertinggi sejak 2011.
Saham-saham teknologi (.SX8P), yang valuasinya berada di bawah tekanan seiring kenaikan imbal hasil, turun hampir 2% dan memimpin kerugian sektoral.
Saham real estate yang sensitif terhadap suku bunga (.SX86P) turun 1,3%.
Saham-saham mewah yang terekspos di Tiongkok seperti LVMH (LVMH.PA) dan Richemont (CFR.S) masing-masing melemah 1,5% dan 2,5%, di tengah masih adanya kekhawatiran terhadap sektor properti Tiongkok yang dilanda krisis.
Saham Rio Tinto (RIO.L) tergelincir 0,4% setelah unit uranium yang mayoritas dimilikinya, Energy Resources of Australia (ERA.AX), pada hari sebelumnya memperkirakan pembengkakan biaya material dan penundaan terkait rehabilitasi tambang Ranger di Wilayah Utara.