Data NFP, Dorong Penguatan Indeks Dolar Amerika
Dolar menguat selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (3/6) ditopang dari laporan tenaga kerja NonFarm Payrolls Amerika yang dirilis naik jauh diatas harapan pasar dan dengan tingkat pengangguran yang stabil dikisaran 3.6%.
Dolar berakhir menguat sebanyak 36 poin atau 0.35% berakhir pada level 102.15, setelah sempat uji tertinggi 102.23. Dalam data yang dirilis NFP AS tercatat naik sebanyak 390K selama periode Mei, jauh diatas perkiraan pada 325K.
Secara terpisah laporan Service PMI oleh ISM tercatat turun ke 55.9 dari 57,1 , data dirilis di bawah ekspektasi 56,4. Meski demikian, Dolar tidak terpengaruh walaupun imbal hasil obligasi AS mulai berangsur melemah dari tertinggi hariannya.
Matauang
Dari deretan matauang G10, Yen adalah salah satu matauang dengan kinerja terburuk sepanjang perdagangan Jumat (3/6). USD/JPY melemah kembali ke kisaran 130 dan mendekati penutupan tertinggi sejak 2002 setelah rilis laporan ketenagakerjaan AS. USD/JPY ditutup naik sebanyak 96 poin atau 0.73% berakhir pada level 130.80, setelah sempat uji tertinggi 103.97.
EUR/USD berakhir melemah sebanyak 29 poin atau 0.27% berakhir pada level 1.0717, setelah sempat uji tertinggi 1.0764 dan terendah 1.0703. Meski gagal bertahan diatas 1.075 merespon laporan Penjualan Ritel Eropa yang tercatat turun sebanyak 1.30% selama periode April, namun pasangan matauang EUR/USD menahan penurunannya ditengah harapan ketegasan kenaikan suku bunga ECB pada pertemuan Kamis mendatang (9/6).
GBP/USD anjlok sebanyak 89 poin atau 0.71% berakhir pada level 1.2486, setelah sentuh tertinggi 1.2589 dan terendah 1.2484. Sementara AUD/USD ditutup melemah sebanyak 58 poin atau 0.80% berakhir pada level 0.7206. Aussie akan terfokus pada Pertemuan Bank Sentral Eropa pada Selasa (7/6).
Emas
Harga emas berakhir melemah tajam perdagangan Jumat respon penguatan Dolar kembali diatas 102 paska laporan NFP. Emas melemah tanpa perlawanan setelah sempat naik uji tertinggi sejak 5 Mei pada $1,874.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $17.36 atau 0.94% berakhir pada level $1,850.91 per ons. Sementara emas berjangka kontrak Agustus ditutup melemah sebanyak $21.20 atau 1.15% berakhir pada level $1,850.20 per ons di Divisi Comex.
Pekan depan, volatilitas pasar emas diperkirakan akan dapat melonjak jelang pertemuan ECB (Kamis, 9 Juni 2022) yang digadang-gadang akan memberikan komentar Hawkish seputar suku bunga ECB dan dirilis laporan Inflasi Amerika pada Jumat mendatang (10/6).
Minyak
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak rebound dari sesi terendah hariannya dan kembali bertahan diatas $120 karena investor kembali menilai langkah OPEC+ dalam pengatasi kuranngnya pasokan global.
Diawal sesi, harga minyak turun hingga serendah $115 per barel setelah OPEC+ mengkonfirmasi bahwa mereka akan meningkatkan kuota produksi sebesar 648.000 barel per hari setiap bulan pada bulan Juli dan Agustus untuk mengatasi permintaan yang meningkat akibat berkurangnya pasokan paska diberikannya sanksi terhadap Rusia.
Namun sepanjang hari, harga minyak kembali menguat dan uji tertinggi sejak 9 Maret karena investor mencerna kembali rincian langkah terbaru OPEC+ yang menyimpulkan bahwa OPEC+ tidak akan dapat memenuhinya kelangkaan pasokan meski kenaikan output yang dijanjikan selama beberapa bulan ke depan.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $2.79 atau 2.32% berakhir pada level $120.32 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup menguat sebanyak $2.00 atau 1.68% berakhir pada level $118.87 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent London ditutup menguat sebanyak $2.11 atau 1.76% berakhir pada level $119.72 per barel.