
Dolar & Emas Menguat – Susul Kegagalan Pertemuan Trump-Putin
Dibuka setelah libur ‘Presidents Day’ Harga emas diperdagangkan menguat bersamaan dengan penguatan Dolar, sebagai hal yang sering dijumpai belakangan ini karena pasar kehilangan gaya tarik menariknya ditengah ketidakpastian situasi ekonomi.
Emas dan Dolar sama-sama diburu sebagai safehaven utama karena Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump memicu kegelisahan pasar secara luas dan setelah Rusia menolak pertemuan Trump-Putin. Disisi lain, pasar juga menantikan pembacaan risalah pertemuan FOMC yang akan dirilis pada Rabu malam.
Rusia-Ukraina
Pembicaraan AS-Rusia di Riyadh sejauh ini tidak menunjukkan kemajuan. Rusia menyatakan bahwa pertemuan Trump-Putin tidak diperlukan karena tuntutan yang belum terselesaikan dan percikan harapan sebelumnya akan gencatan senjata tampaknya memudar.
Dari pihak Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky berkomentar bahwa negosiasi yang “adil” untuk mengakhiri perang dengan Rusia harus melibatkan Ukraina dan Eropa.
Hingga jelang penutupan perdagangan Selasa ((18/2), harga emas nencatatkan kenaikan sebesar $34.63 atau 1.19% berakhir pada level $2,933.38 per ons, setelah uji tertinggi $2,936 dan terendah $2,891.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan naik sebanyak $52.10 atau 1.80% berada pada kisaran $2,952.80 per ons saat penulisan pukul 04:00 WIB, setelah uji tertinggi $2,956 dan terendah $2,904.
Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak mentah dunia diperdagangkan menguat menguji kembali level kunci $72,00 per barel menyusul kekhawatiran pasokan yang kembali muncul dan ketidakpastian ekonomi global.
Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan Selasa (18/2) pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $71.68 , +$0.43 / +0.60%
- WTI : $71.77 , +$1.06 / +1.50%
- BRENT : $75.84 , +$1.10 / +1.47%
Dolar
Dolar AS bergerak menguat pada perdagangan Selasa (18/2) ketika pasar melihat ketidakpastian ekonomi yang mendorong Federal Reserves AS untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk waktu yang lama dan Meningkatnya risiko geopolitik lebih lanjut karena pembicaraan AS-Rusia di Riyadh tidak menunjukkan kemajuan.
Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang matauang dunia diperdagangkan naik sekitar 6 32 poin atau 0.30% berada pada level 107.05 saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB, setelah uji tertinggi 107.13 dan terendah 106.71.
Sekelompok matauang berisiko diperdagangkan melemah terhadap Dolar pada Selasa (18/2). Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Selasa, 18 Februari 2025 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.63501 , -5 / -0.07%
- EURUSD : 1.04464 , -36 / -0.35%
- GBPUSD : 1.26032 , -21 / -0.16%
- NZDUSD : 0.57013 , -34 / -0.59%
- USDJPY : 152.042 , +55 / +0.36%
- USDCAD : 1.41867 , +6 / +0.04%
- USDMXN : 20.24960 , -351 / -0.17%
- USDCHF : 0.90359 , +30 / +0.33%
- USDCNH : 7.27040 , +120 / +0.17%
Sentimen
Pada Rabu (19/2), Fokus pasar akan tertuju pada pembacaan risalah pertemuan FOMC Januari yang akan dirilis padaaa Kamis dini hari nanti / Rabu malam pukul 02:00 WIB.
Dari rangkaian data ekonomi yang akan dirilis pada Rabu (19/2), pasar akan memusatkan perhatian pada data Inflasi Inggris dan Perumahan AS.