Dolar Rebound Jelang Rilis Data Kunci Inflasi Pekan Ini
Indeks Dolar Amerika menyelesaikan perdagangan akhir pekan lalu dengan keuntungan moderat – menguat menyusul survei Consumer Sentimen AS selama periode Januari dirilis membaik dibandingkan periode bulan sebelumya.
Laporan Consumer Sentiment AS tercatata meningkat pada level 66.4, lebih tinggi dibandingkan perkiraan dan data sebelumnya pada 65 (F) dan 64.9 (P). Dolar berakhir menguat sebanyak 35 poin atau 0.34% berakhir pada level 103.57, setelah uji tertinggi 103.69 dan terendah 102.89.
Sederetan pasangan matauang rival utama Dolar berakhir melemah selama sesi perdagangan Jumat (10/2), Penurunan didominasi penurunan didominasi oleh pasar Euro dan Pound ditengah prospek ekonomi yang suram. EUR/USD ditutup melemah sebanyak 61 poin atau 0.57% berakhir pada level 1.0676, setelah uji tertinggi 1.0752 dan terendah 1.0666.
GBP/USD berakhir melemah sebanyak 60 poin atau 0.50% berakhir pada level 1.2057, setelah uji terendah 1.2139 dan tertinggi 1.2047. Pound terkoreksi setelah GDP Bulanan Inggris tercatat terkontraksi sebesar 0.50% selama periode Desember, lebih buruk dari perkiraan dan data sebelumnya pada -0.30% (F) dan 0.10% (P).
AUD/USD ditutup melemah sekitar 18 poin atau 0.25% berakhir pada level 0.6917, setelah uji terendah 0.6908 dan tertinggi 0.6960. Sementara USD/JPY berakhir turun sebanyak 13 poin atau 0.10% berakhir pada level 131.39. Yen Jepang saat ini tengah terfokus pada nama Gubernur baru BoJ yang diperkirakan akan dirilis pada pekan ini.
Emas
Harga emas ditutup beragam selama sesi perdagangan Jumat (10/2), mengakhiri perdagangan akhir pekan lalu dengan keuntungan tipis dipasar spot ditengah minimnya data dan hanya terfokus penguatan Dolar. Pasar nampaknya cenderung enggan bergerak jelang data kunci inflasi AS pekan ini, yang akan menjadi signal kenaikan suku bunga berikutnya.
Harga emas hanya bergerak dalam kisaran yang sempit dalam sepekan berlangsung dan bertahan dibawah $1,900 per ons, setelah penurunan tajam paska pertemuan FOMC dimana the Fed menaikkan suku bunga sebanyak 25bps pada rekor tertinggi sejak Oktober 2007.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $3.79 atau 0.20% berakhir pada level $1,865.21 per ons, setelah uji tertinggi $1,872 dan terendah $1,852. Sementara emas berjangka kontrak April turun sekitar $4 atau 0.21% berakhir pada level $1,874.50 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak melonjak tajam pada perdagangan akhir pekan lalu (10/2) – mencatatkan kenaikan lebih dari 2% pada hari Jumat dan membukukan kenaikan mingguan lebih dari 8%.
Lonjakan pada harga minyak terjadi menyusul Rusia yang mengumumkan rencana untuk mengurangi produksi minyak bulan depan setelah Barat memberlakukan batasan harga pada minyak mentah dan bahan bakar negara tersebut.
Dipasar spot, harga minyak ditutup anjlok sebanyak $2.19 atau 2.74% berakhir pada level $79.83 per barel, setelah uji tertinggi $80.31 dan terendah $77.46. Harga minyak telah menguat setidaknya $6.65 atau 8.33% selama sepekan terakhir.
Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $1.66 atau 2.08% berakhir pada level $79.72 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent London turun sebanyak $1.89 atau 2.19% berakhir pada level $86.39 per barel.
Sentimen
Sepanjang sesi perdagangan pekan ini, fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan inflasi Amerika Selasa (14/2) & Kamis (16/2), GDP Eropa pada Selasa (14/2), Penjualan Ritel AS pada Rabu (15/2) dan Data Perumahan Amerika pada Kamis (16/2).