Dolar Rebound, Respon Data GDP AS
Indeks Dolar Amerika ditutup menguat selama sesi perdagangan Kamis (22/12) setelah laporan PDB AS Q3 dirilis naik dari 2.9% menjadi 3.2%. Sayangnya penguatan Dolar nampak terbatas karena pasar melihat perdebatan politik AS tentang kenaikan anggaran pemerintah untuk menghindari Shutdown selama natal.
Baru-baru ini sesaat jelang penutupan pasar, Senat telah menyetujui tagihan pendanaan pemerintah sebesar $1,7 triliun dan undang-undang tersebut sedang dalam perjalanan ke DPR, menjelang batas waktu Jumat malam untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah federal. Berdasarkan hasil pemungutan suara terdapat 68 mendukung dan 29 menentang RUU. Dari sisi politik, jika DPR meloloskan RUU tersebut, itu akan mewakili kemenangan bipartisan yang signifikan untuk Presiden Joe Biden. Jika DPR gagal memajukan RUU ini, kemungkinan RUU ini akan dipindahkan ke tahun baru ketika Partai Republik akan mengendalikan DPR.
Hingga penutupan Kamis (22/12) Dolar ditutup menguat hanya sekitar 16 poin atau 0.15% berakhir pada level 104.42, setelah uji tertinggi 104.39 dan terendah 103.85.
Matauang
Sekeranjang matauang utama rival Dolar cenderung tertekan selama sesi perdagangan Kamis (22/12). GBP/USD melemah sekitar 45 poin atau 0.37% berakhir pada level 1.2036, setelah melemah hingga terendah 1.1992 paska laporan GDP Inggris dirilis naik hanya 1.90% (YoY), melambat dari sebelumnya pada 4.40%. Sementara GDP Kuartal ke-3 Inggris turun sebanyak 0.30%, lebih buruk dari perkiraan dan data sebelumnya pada -0.20% (F) dan 0.20% (P).
EUR/USD berakhir melemah sebanyak 10 poin atau 0.09% berakhir pada level 1.0595. AUD/USD melemah sebanyak 39 poin atau 0.58% berakhir pada level 0.6668. Sedangkan Yen Jepang menguat pada level 132.31 terhadap Dolar, turun sekitar 9 poin atau 0.07%.
Emas
Harga emas anjlok dari sesi tertinggi $1,820 per ons pada sesi perdagangan Kamis (22/12), setelah Dolar rebound dari sesi terendah hariannya paska serangkaian data ekonomi AS yang dirilis dengan hasil yang sangat baik. Diantaranya :
• US GDP (QoQ) (Q3), 3.20% (A) vs. 2.9% (F) vs. 2.9% (P)
• US Initial Jobless Claims, 216K (A) vs. 225K (F) vs. 211K (P)
• US PCE Prices (Q3), 4.30% (A) vs. 4.3% (P)
• US COre PCE Prices (Q3), 4.70% (A) vs. 4.60% (F) vs. 4.6% (P)
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $21.79 atau 1.22% berakhir pada level $1,792.21 per ons, setelah uji tertinggi $1,820 dan terendah $1,784. Sedangkan emas berjangka kontrak Februari berakhir melemah sebanyak $30.10 atau 1.68% berakhir pada level $1,795.30 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berakhir datar, setelah sempat menguat uji tertinggi $79.87 per barel merespon berita positif dari China – karena pemerintah setempat mengumumkan akan melonggarkan pembatasan karantina perjalanan bagi orang asing mulai bulan depan.
Disisi lain, penguatan Dolar kembali membarikan tekanan pada harga minyak karena berdenominikan Dolar.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sekitar 22 sen atau 0.28% berakhir pada level $78.18 per barel, setelah uji tertinggi $79.87 dan terendah $77.02. Minyak mentah berjangka WTI AS turun sekitar 80 sen atau 1.03% berakhir pada level $77.49 per barel. Minyak mentah berjangka Brent London turun sekitar $53 sen atau 0.65% berakhir pada level $81.67 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Jumat (23/12), pasar global diperkiraka akan diperdagangkan pada kisaran yang sempit karena memasuki sesi akhir jelang libur natal 2022. Pasar Inggris akan ditutup lebih awal hari ini pada pukul 17:30 WIB. Disesi perdagangan Amerika, beberapa data akan dirilis diantaranya : PCE Price Index, Personal Spending, Personal Income pada pukul 20:30 WIB dan New Home Sales pada pukul 22:00 WIB.