Dolar Runtuh Setelah Inflasi Dilaporkan Melambat
Indeks Dolar Amerika terjun bebas kelevel terendah Juni selama sesi perdagangan Selasa (13/12), setelah laporan Inflasi Konsumen Amerika dilaporkan melambat untuk bulan kedua berturut-turut selama periode Desember – mendorong spekulasi pengetatan yang mungkin akan dilakukan Fed dalam pertemuan nanti malam.
Dalam laporan tercatat bahwa :
• US Core CPI (YoY) (Nov), 6.0% (A) vs. 6.10% (F) vs. 6.30% (P)
• US Core CPI (MoM) (Nov), 0.20% (A) vs. 0.30% (F) vs. 0.30% (P)
• US CPI (YoY) (Nov), 7.10% (A) vs. 7.30% (F) vs. 7.70% (P)
• US CPI (MoM) (Nov), 0.10% (A) vs. 0.30% (F) vs. 0.40% (P)
Melambatnya inflasi AS sekejab mendorong probability kenaikan suku bunga 50bps oleh Fed meningkat menjadi 79.4% dari 73.5% sehari sebelum laporan inflasi dirilis. Sedangkan potensi kenaikan 75bps bergerak turun ke level 20.6% dari 26.5% (per 12 Desember). Hingga jelang penutupan pasar Selasa (13/12) Dolar diperdagangkan melemah sebanyak 97 poin atau 0.93% berada pada level 104.04 pada saat berita ini ditulis (04:00 WIB), setelah uji tertinggi 105.10 dan terendah 103.57.
Matauang
Pelemahan Dolar telah mendorong matauang rival utamanya melonjak tajam, dipimpin oleh penguatan Yen Jepang yang mencapai level 135.57, turun sekitar 206 poin atau 1.52% saat penulisan (04:00 WIB). AUD/USD menguat sekitar 105 poinatau 1.53% berada pada level 0.6852 sebagai matauang dengan keuntungan terbesar kedua setelah Yen Jepang.
Pasangan EUR/USD mencatatkan keuntungan sebanyak 93 poin atau 0.87% berada pada level 1.0630 (04:00 WIB), setelah uji tertinggi 1.0673. Sedangkan GBP/USD diperdagangkan menguat sekitar 99 poin atau 0.80% berada pada level 1.2363 saat penulisan, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi 1.2443 dan terendah 1.2248.
Emas
Harga emas melonjak tajam selama sesi perdagangan Selasa (13/12) setelah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan memperlambat laju pengetatan dan mungkin mengumumkan akhir dari siklus pengetatan saat ini. Penguatan emas juga dipekuat setelah beberapa pengamat melihat bahwa Fed mungkin akan menaikkan suku bunga hanya 25bps pada pertemuan Februari mendatang sebagai langkah pengetatan berikutnya.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan sebanyak $29.88 atau 1.65% berada pada level $1,810.77 per ons saat berita ini ditulis (04:00 WIB), setelah uji tertinggi $1,824. Sedangkan emas berjangka kontrak Februari menguat sebanyak $30.30 atau 1.66% berada pada level $1,822.60 per ons saat bernulisan (04:00 WIB).
Minyak
Harga minyak mentah dunia melonjak setelah serangkaian pembukaan kembali dan pelonggaran peraturan yang dilakukan pemerintah China pada kawasan-kawasan yang sebelumnya memiliki resiko penularan yang tinggi. Harga minyak bahwa mengabaikan laporan OPEC yang memangkas perkiraan permintaan minyak sebesar 140.000 barel per hari untuk kuartal saat ini, mengutip aktivitas yang melambat di China. OPEC juga memangkas perkiraan Q1 2023 sebesar 410.000 bpd.
Dipasar spot, Harga minyak diperdagangkan menguat sebanyak $2.04 atau 2.71% berada pada level $75.37 per barel, setelah uji tertinggi $76.37 dan terendah $73.32. Minyak mentah berjangka WTI AS menguat sebanyak $2.20 atau 2.92% berada pada level $75.17 per barel saat berita ini ditulis. Sedangkan Brent Crude London menguat sebanyak $2.45 atau 3.05% berada pada level $80.44 per barel saat penulisan (04:00 WIB).
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (14/12), fokus pasar global akan tertuju pada pertemuan Federal Reserve AS. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps dan dapat mengantisipasi akhir dari siklus pengetatan.
Ketua Jerome Powell telah mengantisipasi ada peluang bagus bank sentral untuk memperlambat laju pengetatan segera setelah pertemuan ini, dan hasil inflasi yang menggembirakan telahi memperkuat gagasan tersebut.